Bank Indonesia Prediksi Inflasi Februari Terkendali
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi di Jakarta pada Februari 2017 tetap terkendali. Harga komoditas pangan dan energi cenderung mengalami penurunan. Inflasi di Jakarta pada Januari 2017 sebesar 3,13% (yoy) masih di bawah inflasi nasional yang mencapai 3,49% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan pihaknya memerhatikan berbagai kebijakan pemerintah terhadap komoditas terkait energi. Selain itu juga perkembangan harga-harga, dan pantauan terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta hingga Januari 2017.
“Komoditas pangan terutamanya cabai rawit akan mengalami penurunan, seiring dengan membaiknya pasokan. Harga komoditas pangan lainnya juga diperkirakan tetap stabil,” ujar Doni dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Pencabutan subsidi listrik 900VA yang dilakukan bertahap (Januari-Maret-Mei 2017) tidak memiliki dampak langsung terhadap inflasi Februari 2017. Adapun efeknya terhadap kenaikan komoditas lain, terutama produk-produk yang berasal dari industri rumahan akan tetap terkendali. Berbagai kebijakan pemerintah dan perkembangan harga yang ada telah diperhitungkan dengan matang dan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 4% ± 1%.
“Penguatan koordinasi Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI dan Pemerintah Pusat melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2017, terutama dari administered prices dan volatile food,” ujarnya.
Koordinasi kebijakan administered prices, terutama terkait dengan waktu penetapan kebijakan tersebut, agar tidak bersamaan dengan munculnya tekanan inflasi yang bersifat musiman. Sementara itu, tekanan inflasi volatile food diprakirakan berasal dari terbatasnya pasokan sejumlah bahan pangan. “Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan sinkronisasi kebijakan yang didukung dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak,” ujarnya.
Dia juga mencatat inflasi Ibukota pada bulan pertama tahun 2017 dibuka pada level yang cukup tinggi. Inflasi Jakarta pada Januari 2017 tercatat sebesar 0,99% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Desember 2016 (0,27%, mtm). Angka inflasi tersebut juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi Januari lima tahun sebelumnya (0,45%, mtm), maupun dengan inflasi nasional yang tercatat 0,97% (mtm).
“Walau demikian, jika dilihat secara tahunan, inflasi Ibukota pada Januari 2017 yang sebesar 3,13% (yoy) masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 3,49% yoy,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan pihaknya memerhatikan berbagai kebijakan pemerintah terhadap komoditas terkait energi. Selain itu juga perkembangan harga-harga, dan pantauan terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta hingga Januari 2017.
“Komoditas pangan terutamanya cabai rawit akan mengalami penurunan, seiring dengan membaiknya pasokan. Harga komoditas pangan lainnya juga diperkirakan tetap stabil,” ujar Doni dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Pencabutan subsidi listrik 900VA yang dilakukan bertahap (Januari-Maret-Mei 2017) tidak memiliki dampak langsung terhadap inflasi Februari 2017. Adapun efeknya terhadap kenaikan komoditas lain, terutama produk-produk yang berasal dari industri rumahan akan tetap terkendali. Berbagai kebijakan pemerintah dan perkembangan harga yang ada telah diperhitungkan dengan matang dan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 4% ± 1%.
“Penguatan koordinasi Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI dan Pemerintah Pusat melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2017, terutama dari administered prices dan volatile food,” ujarnya.
Koordinasi kebijakan administered prices, terutama terkait dengan waktu penetapan kebijakan tersebut, agar tidak bersamaan dengan munculnya tekanan inflasi yang bersifat musiman. Sementara itu, tekanan inflasi volatile food diprakirakan berasal dari terbatasnya pasokan sejumlah bahan pangan. “Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan sinkronisasi kebijakan yang didukung dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak,” ujarnya.
Dia juga mencatat inflasi Ibukota pada bulan pertama tahun 2017 dibuka pada level yang cukup tinggi. Inflasi Jakarta pada Januari 2017 tercatat sebesar 0,99% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Desember 2016 (0,27%, mtm). Angka inflasi tersebut juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi Januari lima tahun sebelumnya (0,45%, mtm), maupun dengan inflasi nasional yang tercatat 0,97% (mtm).
“Walau demikian, jika dilihat secara tahunan, inflasi Ibukota pada Januari 2017 yang sebesar 3,13% (yoy) masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 3,49% yoy,” ujarnya.
(ven)