Mendes: Investasi Pascapanen Harus Digalakkan
A
A
A
JAKARTA - Investasi pascapanen harus digalakkan sehingga bisa menyerap produksi-produksi pertanian yang akan meningkat. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, sarana pascapanen harus dipersiapkan untuk mengantisipasi produk pertanian yang meningkat.
"Dengan adanya program dari Kementerian Desa dan Kementerian Pertanian yang one village one product yang nanti akan ditambah dengan embung-embung air, makanya kita perlu siapkan sarana pascapanennya juga," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jumat (3/2/2017).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa mengajak pelaku-pelaku usaha yang menyerap pascapanen untuk mendapatkan arahan dari Menteri Perindustrian supaya investasi di pascapanen bisa digalakkan. Sehingga bisa menyerap produksi pertanian yang pasti akan meningkat.
"Salah satu persoalan harga sekarang ini karena jumlah sarana pascapanen masih belum cukup. Makanya dengan pertemuan ini kita harapkan gairah untuk investasi di pascapanen agar lebih meningkat sehinga harga lebih stabil, petani diuntungkan, pemerintah juga diuntungkan dengan tidak ada inflasi yang naik turun. Dunia perbankan juga lebih berani untuk bisa memberikan kredit sektor pertanian di desa-desa," jelasnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta perencanaan jangka menengah agar perencanaan pembuatan fasilitas oleh investor-investor ini dibuat rencana yang lebih standar. "Peralatan pascapanen yang utama silo dan dryer, supaya pabrikan-pabrikan dalam negeri bisa mempersiapkan membuat itu. Sedangkan fasilitas pemerintah sekarang tentunya tidak ada hambatan, baik itu dibuat di dalam negeri maupun untuk impor peralatan," ujarnya.
Airlanga juga meminta perencanaan jangka panjang dengan fasilitas yang lebih jelas dan konkret dari masing-masing perusahaan untuk membuat rencana investasi peralatan pascapanen. "Perencanaan itu supaya disampaikan lebih awal. Sehingga kita juga bisa mengecek kemampuan kapasitas pabrikasi yang ada di dalam negeri," tandasnya.
"Dengan adanya program dari Kementerian Desa dan Kementerian Pertanian yang one village one product yang nanti akan ditambah dengan embung-embung air, makanya kita perlu siapkan sarana pascapanennya juga," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jumat (3/2/2017).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa mengajak pelaku-pelaku usaha yang menyerap pascapanen untuk mendapatkan arahan dari Menteri Perindustrian supaya investasi di pascapanen bisa digalakkan. Sehingga bisa menyerap produksi pertanian yang pasti akan meningkat.
"Salah satu persoalan harga sekarang ini karena jumlah sarana pascapanen masih belum cukup. Makanya dengan pertemuan ini kita harapkan gairah untuk investasi di pascapanen agar lebih meningkat sehinga harga lebih stabil, petani diuntungkan, pemerintah juga diuntungkan dengan tidak ada inflasi yang naik turun. Dunia perbankan juga lebih berani untuk bisa memberikan kredit sektor pertanian di desa-desa," jelasnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta perencanaan jangka menengah agar perencanaan pembuatan fasilitas oleh investor-investor ini dibuat rencana yang lebih standar. "Peralatan pascapanen yang utama silo dan dryer, supaya pabrikan-pabrikan dalam negeri bisa mempersiapkan membuat itu. Sedangkan fasilitas pemerintah sekarang tentunya tidak ada hambatan, baik itu dibuat di dalam negeri maupun untuk impor peralatan," ujarnya.
Airlanga juga meminta perencanaan jangka panjang dengan fasilitas yang lebih jelas dan konkret dari masing-masing perusahaan untuk membuat rencana investasi peralatan pascapanen. "Perencanaan itu supaya disampaikan lebih awal. Sehingga kita juga bisa mengecek kemampuan kapasitas pabrikasi yang ada di dalam negeri," tandasnya.
(ven)