Pertumbuhan Tenaga Kerja AS Melonjak di Januari 2017
A
A
A
NEW YORK - Pelaku usaha Amerika Serikat (AS) tercatat telah membuka 227.000 pekerjaan baru pada Januari 2017, atau jauh di atas perkiraan ekonom sebelumnya yakni dikisaran 175.000. Dibandingkan dengan Desember tahun lalu yang bertambah 157.000 pekerjaan dan sempat direvisi dari bulan sebelumnya, terlihat awal tahun ini mengalami lonjakan cukup besar.
Seperti dilansir BBC, Minggu (5/2/2017) meski upah tidak mengalami perubahan, namun jumlah pekerja paruh waktu dan penuh mengalami kenaikan. Data ini menunjukkan pertumbuhan sektor ketenagakerjaan mencatat hasil positif, serta Presiden AS yang baru Donald Trump diyakini telah membuat sektor ini menjadi lebih kuat seperti yang dijanjikannya.
Sebelumnya Trump telah berjanji akan membuka 25 juta pekerjaan baru selama lebih dari 10 tahun, untuk menjadi pekerjaan terbesar Presiden yang pernah ada. Jika dibandingkan dengan pendahulunya yakni Presiden Barack Obama sepanjang periode dari Januari 2009 hingga 2017 telah mampu meningkat data tenaga kerja sebesar 11,25 juta.
Lonjakan jumlah pekerjaan pada bulan Januari terjadi pada beberapa sektor seperti ritel, konstruksi dan keuangan. Jumlah pekerja di angka 7,6 juta mengalami sedikit perubahan ketika tingkat pengangguran berkurang 4,8% dari 4,7% di bulan Desember, saat lebih banyak orang mencari pekerjaan. Persentase orang dewasa yang bekerja atau mencari pekerjaan meningkat ke level tertinggi sejak September.
Kepala Penasihat Ekonomi Allianz Mohamed El-Erian di California mengatakan penguatan tenaga kerja terjadi, meski tidak dibarengi dalam pertumbuhan upah. "Menimbulkan pertanyaan sekali lagi tentang sejauh mana fungsi pasar tenaga kerja telah berkembang. Pertumbuhan upah yang lamban akan membuat The Fed (Bank Sentral AS) lebih berhati-hati untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan Maret," paparnya.
Seperti dilansir BBC, Minggu (5/2/2017) meski upah tidak mengalami perubahan, namun jumlah pekerja paruh waktu dan penuh mengalami kenaikan. Data ini menunjukkan pertumbuhan sektor ketenagakerjaan mencatat hasil positif, serta Presiden AS yang baru Donald Trump diyakini telah membuat sektor ini menjadi lebih kuat seperti yang dijanjikannya.
Sebelumnya Trump telah berjanji akan membuka 25 juta pekerjaan baru selama lebih dari 10 tahun, untuk menjadi pekerjaan terbesar Presiden yang pernah ada. Jika dibandingkan dengan pendahulunya yakni Presiden Barack Obama sepanjang periode dari Januari 2009 hingga 2017 telah mampu meningkat data tenaga kerja sebesar 11,25 juta.
Lonjakan jumlah pekerjaan pada bulan Januari terjadi pada beberapa sektor seperti ritel, konstruksi dan keuangan. Jumlah pekerja di angka 7,6 juta mengalami sedikit perubahan ketika tingkat pengangguran berkurang 4,8% dari 4,7% di bulan Desember, saat lebih banyak orang mencari pekerjaan. Persentase orang dewasa yang bekerja atau mencari pekerjaan meningkat ke level tertinggi sejak September.
Kepala Penasihat Ekonomi Allianz Mohamed El-Erian di California mengatakan penguatan tenaga kerja terjadi, meski tidak dibarengi dalam pertumbuhan upah. "Menimbulkan pertanyaan sekali lagi tentang sejauh mana fungsi pasar tenaga kerja telah berkembang. Pertumbuhan upah yang lamban akan membuat The Fed (Bank Sentral AS) lebih berhati-hati untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan Maret," paparnya.
(akr)