Peluang Investasi Industri Plastik Masih Terbuka

Senin, 06 Februari 2017 - 18:42 WIB
Peluang Investasi Industri...
Peluang Investasi Industri Plastik Masih Terbuka
A A A
BEKASI - Peluang investasi di sektor industri plastik dalam negeri masih terbuka. Dalam hal ini, industri kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor strategis lainnya seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika, serta elektronika.

"Industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir selama ini telah menjadi supply chain dari consumer product. Ini salah satu industri yang pertumbuhannya cukup tinggi dan potensinya masih besar," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai mengunjungi industri kemasan plastik PT Berlina Tbk di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/2/2017).

Airlangga berharap sektor industri ini dapat dikuasai produsen nasional karena pelanggannya dari perusahaan multinasional yang cenderung membawa supply chain sendiri.

"Sektor ini sektor terbuka, jadi tidak dibatasi antara asing dan dalam negeri. Sektor ini konsumennya tumbuh dan kita harapkan industri yang sudah mempunyai kesempatan di sini bisa berekspansi lebih cepat daripada investor baru," ungkapnya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, jumlah industri plastik hingga saat ini mencapai 925 perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk plastik. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.

Sementara, permintaan produk plastik nasional mencapai 4,6 juta ton dan meningkat 5% dalam lima tahun terakhir. Airlangga terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor serta mendorong peningkatan kualitas, kuantitas maupun spesifikasi produk yang dihasilkan.

"Sektor ini vital dengan ruang lingkup hulu, antara, hingga hilir yang dibutuhkan banyak industri lain dan memiliki variasi produk beragam," tuturnya.

Presiden Direktur PT Berlina Tbk Lim Eng Khim mengatakan, konsumsi plastik di Indonesia rata-rata masih 10 kilogram (kg) per orang per kapita per tahun. Hal ini terbilang masih kecil dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sebesar 20-45 kg per orang per kapita per tahun.

Sementara, negara berkembang lainnya seperti Australia mencapai 60-80 kg per orang per kapita per tahun. "Potensinya masih luar biasa. Jadi tetap masih ada ekspansi dan pengembangan di industri ini," ujarnya.

Lim melanjutkan, perseroan bertekad menjadi pionir di Indonesia dengan melakukan ekspansi. Perseroan menargetkan akan menambah kapasitas sebesar 40.000 ton per tahun atau dua kali lipat dari sebelumnya dengan nilai investasi mencapai Rp100-Rp150 miliar.

"Kami jaga utilitasnya 70%-80% agar jika permintaan naik bisa kami genjot lagi. Selain itu, jumlah karyawan akan nambah sekitar 60 persen di 2017," kata dia.

Berlina memiliki empat pabrik di Pandaan-Jawa Timur, Tangerang-Banten, Cikarang-Jawa Barat dan Hefei-Tiongkok dengan jumlah penyerapan tenaga kerja secara grup sebanyak 2.187 orang.

Perusahaan menghasilkan beragam produk kemasan plastik dengan teknologi dan mesin termodern serta desain dan pengembangan produk yang terlengkap. Jenisnya, antara lain berupa botol plastik, botol air galon, sikat gigi, mould, laminating tube dan plastik tube.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9357 seconds (0.1#10.140)