BI: Indeks Keyakinan Konsumen Januari Melemah

Selasa, 07 Februari 2017 - 00:05 WIB
BI: Indeks Keyakinan...
BI: Indeks Keyakinan Konsumen Januari Melemah
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2017 sebesar 115,3 atau melemah 0,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 115,4.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan menurunnya optimisme konsumen disebabkan oleh penurunan Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) sebesar 1,5 poin dari bulan sebelumnya menjadi 126,4.

"Melemahnya IKK pada Januari 2017 terjadi di tujuh kota, dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Samarinda -31,7 poin dan Banjarmasin -19,2 poin. Berdasarkan tingkat pengeluaran, penurunan IKK terutama terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp4-5 juta per bulan," kata Tirta dalam rilisnya di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Meskipun demikian, berdasarkan hasil survei BI, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik dari bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Januari 2017 sebesar 104,2 atau naik 1,4 poin dari bulan sebelumnya.

"Peningkatan IKE Januari 2017 didorong oleh peningkatan pada seluruh indeks pembentuknya, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 3,3 poin menjadi 105,4," tambahnya.

Sedangkan untuk indeks penghasilan saat ini dan indeks ketersediaan lapangan kerja masing-masing meningkat 0,6 poin dan 0,2 poin dari bulan sebelumnya menjadi 118,5 dan 88,8.

Peningkatan IKK tersebut terjadi di 11 kota, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi di Makassar sebesar 25,5 poin dan Ambon sebesar 23,4 poin. Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan IKE tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran Rp2-3 juta per bulan.

Lebih lanjut Tirta menjelaskan, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang cenderung melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini masih terlihat dari IEK Januari 2017 yang sebesar 126,4 atau turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya.

Dia juga memaparkan, perkiraan perlambatan pertumbuhan kegiatan usaha pada enam bulan mendatang menjadi faktor utama yang mempengaruhi ekspektasi konsumen pada Januari 2017. Hal ini tercermin dari indeks ekspetasi kegiatan usaha yang menurun sebesar 7,2 poin menjadi 125,1. Sedangkan indeks ekpetasi penghasilan dan indeks ekspetasi ketersediaan lapangan kerja di enam bulan mendatang naik 1,7 dan 0,9 poin.

Bank Indonesia pun memprediksikan, tekanan kenaikan harga terjadi pada April 2017. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 171,8 atau meningkat 9 poin dari 162,8 pada bulan sebelumnya. Terutama dipengaruhi oleh perkiraan konsumen akan terjadinya kenaikan tarif tenaga listrik dan harga BBM dalam tiga bulan mendatang.

"Secara regional, peningkatan IEH dalam tiga bulan mendatang terjadi di 14 kota dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 38 poin dan Banjarmasin 33,5 poin," terangnya.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang juga diperkirakan semakin meningkat dari bulan sebelumnya. IEH enam bulan kedepan naik dari 171,6 pada bulan sebelumnya menjadi 176. Konsumen juga memperkirakan tingginya permintaan sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri dan kenaikan harga BBM akan menyebabkan peningkatan tekanan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

Sejalan dengan melemahnya IKK, menurut Tirta, porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada bulan Januari 2017 turun 6,8% dari bulan sebelumnya menjadi 63%.

"Porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan dan porsi tabungan terhadap pendapatan tercatat meningkat masing-masing 3,9% dan 2,9% dari bulan sebelumnya menjadi 16,9 dan 20,1%," tutupnya.

Untuk kondisi enam bulan mendatang, konsumen memperkirakan kenaikan jumlah tabungan yang tidak setinggi bulan sebelumnya. Ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan enam bulan mendatang sebesar 113,1 atau turun 13,1 poin dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, indeks perkiraan posisi pinjaman pada Juli 2017 juga tercatat turun 13,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 148,8.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7421 seconds (0.1#10.140)