Kemenperin Dorong Penguatan Vokasi Industri Mamin
Kemenperin Dorong Penguatan Vokasi Industri Mamin
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman (mamin) ikut berperan dalam mendukung program pemerintah, yaitu program penguatan vokasi industri.
"Presiden telah menegaskan bahwa pengembangan industri Indonesia harus didorong oleh sumber daya manusia (SDM) industri andal. Maka untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja tersebut, saya mendorong agar industri makanan dan minuman mengembangkan kemitraan dengan SMK di sekitar industri," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Dia juga meminta setiap perusahaan bisa menggandeng lima SMK dalam rangka meningkatkan kompetensi SMK tersebut. "Kalau satu perusahaan industri bisa menggaet lima SMK, maka jumlah yang didorong untuk ikut pelatihan bisa meningkat. Kalau mereka bangun politeknik nanti bisa diberi insentif," ungkapnya.
Dalam rangka pendalaman struktur industri, lanjut Airlangga, pihaknya akan memacu lewat partnership di sektor makanan dan minuman. "Kami mendorong industri-industri besar sektor makanan memperkuat supply chain-nya melalui partnership dengan industri kecil dan menengah. Hal ini, selain makin kuatnya struktur juga mendorong penyerapan tenaga kerja makin besar," jelas Airlangga.
Di samping itu, industri makanan dan minuman nasional berpotensi naik tingkat ke industri 4.0. Menurutnya, dengan naik level, industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin di negara-negara maju.
"Salah satu industri makanan dan minumain di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan Industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di Industry 4.0, seperti robotic, big data dan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi," tandasnya.
"Presiden telah menegaskan bahwa pengembangan industri Indonesia harus didorong oleh sumber daya manusia (SDM) industri andal. Maka untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja tersebut, saya mendorong agar industri makanan dan minuman mengembangkan kemitraan dengan SMK di sekitar industri," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Dia juga meminta setiap perusahaan bisa menggandeng lima SMK dalam rangka meningkatkan kompetensi SMK tersebut. "Kalau satu perusahaan industri bisa menggaet lima SMK, maka jumlah yang didorong untuk ikut pelatihan bisa meningkat. Kalau mereka bangun politeknik nanti bisa diberi insentif," ungkapnya.
Dalam rangka pendalaman struktur industri, lanjut Airlangga, pihaknya akan memacu lewat partnership di sektor makanan dan minuman. "Kami mendorong industri-industri besar sektor makanan memperkuat supply chain-nya melalui partnership dengan industri kecil dan menengah. Hal ini, selain makin kuatnya struktur juga mendorong penyerapan tenaga kerja makin besar," jelas Airlangga.
Di samping itu, industri makanan dan minuman nasional berpotensi naik tingkat ke industri 4.0. Menurutnya, dengan naik level, industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin di negara-negara maju.
"Salah satu industri makanan dan minumain di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan Industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di Industry 4.0, seperti robotic, big data dan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi," tandasnya.
(izz)
Explore More