Upaya Sri Mulyani di Detik-detik Terakhir Tax Amnesty
A
A
A
JAKARTA - Program pengampunan pajak (tax amnesty) segera berakhir. Program yang digadang-gadang akan mampu memberikan sumbangsih besar terhadap penerimaan negara ini akan berakhir pada Maret 2017.
Meskipun sudah masuk detik-detik terakhir, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak patah arang untuk menjaring pengusaha-pengusaha yang akan mengikuti amnesti pajak. Di periode akhir ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih akan merayu para pengusaha dan wajib pajak pribadi yang belum ikut program tersebut.
"Fokus yang sekarang kita komunikasikan kepada para pengusaha dan pribadi yang masih belum mengikuti (amnesti pajak) pada dua tahap sebelumnya," kata dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Menurutnya, saat ini masih banyak para pengusaha mikro kecil dan menengah yang belum mengikuti amnesti pajak. Untuk merangkul mereka, mantan Menko bidang Perekonomian ini mengaku masih menemukan berbagai tantangan yang harus dihadapi.
"Tantangannya di dua pihak, dari merekanya dan dari kami. Dari merekanya adalah jumlahnya masif, dan dari kitanya tentu saja bagaimana untuk menciptakan proses yang jauh lebih simple lagi, sehingga mereka merasa tidak terbebani dengan perpajakan di Indonesia," terang Sri.
Meskipun sudah masuk detik-detik terakhir, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak patah arang untuk menjaring pengusaha-pengusaha yang akan mengikuti amnesti pajak. Di periode akhir ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih akan merayu para pengusaha dan wajib pajak pribadi yang belum ikut program tersebut.
"Fokus yang sekarang kita komunikasikan kepada para pengusaha dan pribadi yang masih belum mengikuti (amnesti pajak) pada dua tahap sebelumnya," kata dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Menurutnya, saat ini masih banyak para pengusaha mikro kecil dan menengah yang belum mengikuti amnesti pajak. Untuk merangkul mereka, mantan Menko bidang Perekonomian ini mengaku masih menemukan berbagai tantangan yang harus dihadapi.
"Tantangannya di dua pihak, dari merekanya dan dari kami. Dari merekanya adalah jumlahnya masif, dan dari kitanya tentu saja bagaimana untuk menciptakan proses yang jauh lebih simple lagi, sehingga mereka merasa tidak terbebani dengan perpajakan di Indonesia," terang Sri.
(izz)