Harga Jual Jagung Malah Turun Menjelang Panen
A
A
A
MUARADUA - Memasuki musim panen tanaman jagung, petani di sejumlah wilayah mengeluhkan semakin tidak menentunya harga jual komoditas andalan petani di berbagai kecamatan tersebut.
Salah seorang petani Jagung di kawasan Desa Rantau Panjang Muaradua, Yanto menuturkan, harga jual jagung kering di pasaran tergantung kualitas hasil panen harga paling tinggi Rp2.900 per kilogram (kg).
"Harga ini tergantung kualitas jangung, kalau hasil panen petani kualitasnya rendah, harganya hanya Rp2.500/kg. Termasuk juga bagaimana tingkat kadar air dijual petani," katanya di Jakarta, Selasa (8/2/2017).
Dia mengatakan, harga jual jagung menurun Rp600-Rp1.000/kg dibanding harga jual pada Januari. Harga jagung tingkat penampung mampu mencapai Rp3.500/kg.
"Baru dua pekan ini mulai turun, mungkin karena banyak petani sekarang ini sedang panen. Ada kemungkinan lain kalau penurunan harga ini faktor cuaca, karena sulitnya mengeringkan jagung waktu musim hujan seperti ini," jelas Yanto.
Aliman, salah seorang penampung jagung kering mengaku, harga pasaran pembelian jagung sesuai standar dari agen-agen dan penampung besar di daerah Lampung, Palembang dan Jakarta.
Dia mengatakan, permasalahan menyebabkan harga jual jagung sendiri disebabkan kualitas hasil panen petani jagung agak rendah. Di samping kuota pembelian jagung hasil panen penuh, sehingga terpaksa harus menunggu kosong.
"Kalau kadar air tinggi dan kualitasnya rendah tentu saja akan membuat harga jual hasil panen petani mengalami turun. Ini pun kuota pembelian masih akan disesuaikan kebutuhan dari agen," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi Muhtar mengatakan, masalah harga ini sebenarnya memang sering menjadi kendala petani. Tetapi, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
"Kalau masalah harga ada leading sektor sendiri, kita hanya memenuhi kebutuhan petani mulai dari bibit, pupuk hingga memberikan penyuluhan ke petani agar hasil panen tanaman jagung dan tanaman lain maksimal," kata dia.
Salah seorang petani Jagung di kawasan Desa Rantau Panjang Muaradua, Yanto menuturkan, harga jual jagung kering di pasaran tergantung kualitas hasil panen harga paling tinggi Rp2.900 per kilogram (kg).
"Harga ini tergantung kualitas jangung, kalau hasil panen petani kualitasnya rendah, harganya hanya Rp2.500/kg. Termasuk juga bagaimana tingkat kadar air dijual petani," katanya di Jakarta, Selasa (8/2/2017).
Dia mengatakan, harga jual jagung menurun Rp600-Rp1.000/kg dibanding harga jual pada Januari. Harga jagung tingkat penampung mampu mencapai Rp3.500/kg.
"Baru dua pekan ini mulai turun, mungkin karena banyak petani sekarang ini sedang panen. Ada kemungkinan lain kalau penurunan harga ini faktor cuaca, karena sulitnya mengeringkan jagung waktu musim hujan seperti ini," jelas Yanto.
Aliman, salah seorang penampung jagung kering mengaku, harga pasaran pembelian jagung sesuai standar dari agen-agen dan penampung besar di daerah Lampung, Palembang dan Jakarta.
Dia mengatakan, permasalahan menyebabkan harga jual jagung sendiri disebabkan kualitas hasil panen petani jagung agak rendah. Di samping kuota pembelian jagung hasil panen penuh, sehingga terpaksa harus menunggu kosong.
"Kalau kadar air tinggi dan kualitasnya rendah tentu saja akan membuat harga jual hasil panen petani mengalami turun. Ini pun kuota pembelian masih akan disesuaikan kebutuhan dari agen," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi Muhtar mengatakan, masalah harga ini sebenarnya memang sering menjadi kendala petani. Tetapi, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
"Kalau masalah harga ada leading sektor sendiri, kita hanya memenuhi kebutuhan petani mulai dari bibit, pupuk hingga memberikan penyuluhan ke petani agar hasil panen tanaman jagung dan tanaman lain maksimal," kata dia.
(izz)