Tak Ikut Seleksi DK OJK, Anggota Komisi XI Sebut Lebih Enak di DPR
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi XI Mukhamad Misbakhun menyebutkan, alasannya tak ikut seleksi dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti yang dilakukan dua rekannya yakni Andreas Eddy Susetyo dan Melchias Markus Mekeng.
Menurutnya di legislatif lebih enak. "Enggak (ikut), buat apaan? Di DPR lebih bagus," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Politikus Partai Golkar ini menyampaikan, tidak ada larangan bagi anggota DPR untuk ikut seleksi Dewan Komisioner OJK. Mereka dinilainya pantas mengikuti kompetisi tersebut.
"Tidak ada larangan apapun bagi politikus untuk jadi Dewan Komisioner OJK. Saya mengenal pribadi Pak Andreas dan Pak Mekeng, mereka awalnya profesional kemudian masuk ke politik dan dari politik ingin kembali ke dunia profesional," kata Misbakhun.
Misbakhun menambahkan, baik anggota dewan komisioner yang lama maupun muka baru yang mencalonkan, sama-sama memiliki peluang. Panitia Seleksi (Pansel) OJK juga dinilai sudah bekerja dengan baik.
"Nanti kita tunggu bukan hanya soal penyegaran, saya tidak ingin pengaruhi keputusan Pansel yang dipimpin Bu Menkeu. Kewenangan ini kita jaga, hormati secara baik biar bekerja profesional sampai dikirimkan 21 nama terbaik yang diyakini Pak Presiden tepat," pungkasnya.
Menurutnya di legislatif lebih enak. "Enggak (ikut), buat apaan? Di DPR lebih bagus," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Politikus Partai Golkar ini menyampaikan, tidak ada larangan bagi anggota DPR untuk ikut seleksi Dewan Komisioner OJK. Mereka dinilainya pantas mengikuti kompetisi tersebut.
"Tidak ada larangan apapun bagi politikus untuk jadi Dewan Komisioner OJK. Saya mengenal pribadi Pak Andreas dan Pak Mekeng, mereka awalnya profesional kemudian masuk ke politik dan dari politik ingin kembali ke dunia profesional," kata Misbakhun.
Misbakhun menambahkan, baik anggota dewan komisioner yang lama maupun muka baru yang mencalonkan, sama-sama memiliki peluang. Panitia Seleksi (Pansel) OJK juga dinilai sudah bekerja dengan baik.
"Nanti kita tunggu bukan hanya soal penyegaran, saya tidak ingin pengaruhi keputusan Pansel yang dipimpin Bu Menkeu. Kewenangan ini kita jaga, hormati secara baik biar bekerja profesional sampai dikirimkan 21 nama terbaik yang diyakini Pak Presiden tepat," pungkasnya.
(ven)