Pengusaha Butuh Kemudahan Akses Keuangan

Jum'at, 10 Februari 2017 - 23:20 WIB
Pengusaha Butuh Kemudahan Akses Keuangan
Pengusaha Butuh Kemudahan Akses Keuangan
A A A
JAKARTA - Kalangan pengusaha membutuhkan kemudahan dalam mengakses keuangan serta bunga kredit yang rendah dalam mengembangkan usahanya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, kemudahan akses keuangan menjadi program pemerintah terutama bagi pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Pengusaha pemula seperti startup karena belum punya track record, sulit mencari pendanaan. Ini juga menjadi perhatian pemerintah bagaimana membuka akses keuangan untuk para pengusaha pemula," ujarnya pada HUT Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) ke-42 di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Muliaman melanjutkan, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan kredit dengan bunga yang disubsidi cukup. Menurutnya, dibandingkan dua tahun lalu yang sebesar 22%, bunga kredit sekarang jauh lebih rendah, yakni 9%.

"Tentu kita menginginkan yang lebih murah lagi. Sambil berjalan, komitmen pemerintah tidak hanya mempermudah akses tetapi juga menurukan bunganya," ungkapnya.

Menurutnya, komitmen pemerintah adalah memperbaiki kesenjangan ekonomi dengan mengurangi jumlah kemiskinan. "Kesenjangan terjadi karena sulitnya akses, sulitnya berusaha, sehingga kegiatan berusaha menjadi sulit. Karena itu, dengan dibukanya kemudahan yang diberikan, mudah-mudahan bisa berkembang. Apalagi program pemerintah mengenai pemberdayaan UMKM terus dilakukan," jelasnya.

Saat ini sedang dikembangkan beberapa skema pembiayaan, salah satunya modal ventura. "Di beberapa kota sekarang ini berkembang modal ventura. Biasanya mereka yang masih kuliah mau bikin usaha, susah karena tidak punya track record, model-model seperti ini bisa dibantu dengan modal ventura," kata Muliaman.

Selain itu, kata Muliaman, saat ini banyak berkembang kegiatan pembiayaan yang bersifat fintech. Muliaman menuturkan, edukasi keuangan terutama kepada perempuan pengusaha menjadi penting sehingga masih perlu didorong dan ditingkatkan. Selain itu juga untuk menghidari investasi-investasi bodong.

"Ini penting bagi kita semua terutama ibu-ibu yang pegang uang. Biasanya mengiming-iming bunga yang sangat tinggi dan membuat orang tergiur sehingga tidak berpikir ulang," tuturnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8035 seconds (0.1#10.140)