Bank Siap Salurkan Kredit dengan Suku Bunga Lebih Murah

Selasa, 02 Februari 2021 - 14:56 WIB
loading...
Bank Siap Salurkan Kredit...
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan bahwa suku bunga kredit konsisten memperlihatkan tren penurunan di semua jenis penggunaan kredit. Hal itu menunjukkan bahwa perbankan berupaya meningkatkan volume penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih murah.

Langkah itu dilakukan guna mempercepat pemulihan ekonomi dan membantu sektor usaha agar tetap dapat bertahan dan mulai melakukan ekspansi usahanya. ( Baca juga:Bela Perbankan, OJK Sebut Suku Bunga Kredit Sudah Turun )

"Dari sisi perbankan, transparansi suku bunga menjadi competitive advantage persaingan yang menjadi daya tarik nasabah. Pasalnya setiap bank memiliki kondisi dan struktur yang berbeda, dan pertimbangan konsumen dalam memilih bank tidak hanya pertimbangan suku bunga, tetapi juga aspek layanan dan komunikasi yang baik antara bank dengan nasabah," kata Wimboh di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

OJK juga telah mengeluarkan kebijakan stimulus prudensial sektor keuangan yang menjadi bagian dari paket kebijakan terpadu untuk peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional yang diluncurkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Sejalan dengan itu, likuiditas perbankan masih cukup memadai (ample) ditandai oleh alat likuid perbankan yang terus meningkat mencapai sebesar Rp2.218 triliun (20/01) dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp1.241 triliun.

Peningkatan alat likuid terjadi di semua kelompok BUKU dengan peningkatan terbesar terjadi di BUKU 4. Sejalan dengan lemahnya permintaan kredit dan kebijakan moneter yang ekspansif, bank terus melakukan ekspansi pembelian SBN sehingga kepemilikan SBN oleh bank meningkat sebesar 153,9% yoy menjadi Rp1.476 T (37,67% dari kepemilikan total SBN). ( Baca juga:Gaduh Kudeta Demokrat, Pengamat: Politik Belah Bambu Pernah Sasar Golkar, PPP, dan Berkarya )

Indikator likuiditas perbankan secara industri juga terjaga baik dengan kecenderungan meningkat, tercermin dari rasio AL/DPK secara industri (20/01) pada level 33,84% (threshold 10%) dan AL/NCD pada level 155,87% (threshold 50%). Indikator PUAB juga relatif stabil per 15/01. Suku bunga PUAB O/N Rupiah dan valas terpantau stabil masing-masing di level 3,04% dan 0,05%.

"Kondisi likuiditas perbankan yang ample ini harus terus dipertahankan untuk meningkatkan kapasitas perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor riil yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)