Harga Minyak Naik Usai OPEC Memimpin Pemangkasan Produksi
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak naik pada Selasa (14/2/2017), setelah OPEC melakukan upaya memimpin pemangkasan produksi. Namun kenaikan produksi di tempat lain membuat harga berada dalam kisaran sempit.
Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent International naik 17 sen ke level USD55,76 per barel pada pukul 01:12 GMT. Sementara harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) meningkat 14 sen pada posisi USD53,07 per barel.
Harga si emas hitam jatuh sekitar 2% dari sesi sebelumnya. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama 2017 dalam upaya mengendalikan overhang pasokan bahan bakar global.
Tapi upaya ini agak terusak setelah AS meningkatkan produksinya, dimana Negeri Paman Sam melakukan peningkatan aktivitas pengeboran menjadi 8,98 juta barel per hari, naik 6,5% sejak pertengahan 2016 dan merupakan level tertinggi sejak April tahun lalu.
“Pasar sedang dibentuk oleh pengurangan produksi yang disepakati oleh OPEC dan beberapa produsen minyak non-OPEC. Di ujung lain, produksi meningkat oleh Amerika Serikat,” tulis ABN Amro, bank asal Belanda, seperti dikutip Reuters, Selasa (14/2/2017).
ABN mengatakan skeptis atas upaya OPEC sungguh-sungguh memangkas produksi. Pasalnya tingkat kepatuhan OPEC dalam pemotongan produksi hanya 90%.
Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent International naik 17 sen ke level USD55,76 per barel pada pukul 01:12 GMT. Sementara harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) meningkat 14 sen pada posisi USD53,07 per barel.
Harga si emas hitam jatuh sekitar 2% dari sesi sebelumnya. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama 2017 dalam upaya mengendalikan overhang pasokan bahan bakar global.
Tapi upaya ini agak terusak setelah AS meningkatkan produksinya, dimana Negeri Paman Sam melakukan peningkatan aktivitas pengeboran menjadi 8,98 juta barel per hari, naik 6,5% sejak pertengahan 2016 dan merupakan level tertinggi sejak April tahun lalu.
“Pasar sedang dibentuk oleh pengurangan produksi yang disepakati oleh OPEC dan beberapa produsen minyak non-OPEC. Di ujung lain, produksi meningkat oleh Amerika Serikat,” tulis ABN Amro, bank asal Belanda, seperti dikutip Reuters, Selasa (14/2/2017).
ABN mengatakan skeptis atas upaya OPEC sungguh-sungguh memangkas produksi. Pasalnya tingkat kepatuhan OPEC dalam pemotongan produksi hanya 90%.
(ven)