Ekspor Yogyakarta ke ASEAN Sepanjang 2016 Turun
Ekspor Yogyakarta ke ASEAN Sepanjang 2016 Turun
A
A
A
YOGYAKARTA - Ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke kawasan ASEAN selama 2016 mengalami penurunan dibanding dengan ahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan penurunan nilai ekspor ke Singapura dan juga Vietnam.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, J B Priyono mengatakan, secara kumulatif year on year (y on y) sepanjang 2016 dibanding 2015 nilai ekspor DIY ke negara ASEAN mengalami penurunan sebesar 10,86%. Penurunan ini akibat ekspor ke Eropa menurun 19,15% dan ke Vietnam juga turun 15,80%.
"Dua negara tersebut termasuk tiga besar tujuan ekspor DIY ke negara ASEAN," kata dia di Yogyakarta, Jumat (17/2/2017).
Ekspor kumulatif Januari- Desember 2016 dibanding kondisi setahun lalu secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 0,07%. Lima dari sepuluh komoditas utama mengalami penurunan dengan penurunan terbesar barang-barang dari kulit sebesar 16,48%.
Lima komoditas yang mengalami penurunan di antaranya barang dari kulit turun dari USD37,272 juta menjadi USD31,129 juta. Pakaian jadi bukan rajutan turun sekitar 9,15% dari USD 127,114 juta menjadi USD 127,792 juta. Plastik dan barang dari plastik juga turun sekitar 8,57% dari USD11,176 juta menjadi USD10,218 juta.
Bahan kimia yang juga mengalami penurunan dari USD12,466 juta menjadi USD11,417 juta atau turun 7,26%. Barang rajutan juga mengalami penurunan tipis dari USD25,975 juta menjadi USD25,8 juta atau menurun sekitar 0,67%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, J B Priyono mengatakan, secara kumulatif year on year (y on y) sepanjang 2016 dibanding 2015 nilai ekspor DIY ke negara ASEAN mengalami penurunan sebesar 10,86%. Penurunan ini akibat ekspor ke Eropa menurun 19,15% dan ke Vietnam juga turun 15,80%.
"Dua negara tersebut termasuk tiga besar tujuan ekspor DIY ke negara ASEAN," kata dia di Yogyakarta, Jumat (17/2/2017).
Ekspor kumulatif Januari- Desember 2016 dibanding kondisi setahun lalu secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 0,07%. Lima dari sepuluh komoditas utama mengalami penurunan dengan penurunan terbesar barang-barang dari kulit sebesar 16,48%.
Lima komoditas yang mengalami penurunan di antaranya barang dari kulit turun dari USD37,272 juta menjadi USD31,129 juta. Pakaian jadi bukan rajutan turun sekitar 9,15% dari USD 127,114 juta menjadi USD 127,792 juta. Plastik dan barang dari plastik juga turun sekitar 8,57% dari USD11,176 juta menjadi USD10,218 juta.
Bahan kimia yang juga mengalami penurunan dari USD12,466 juta menjadi USD11,417 juta atau turun 7,26%. Barang rajutan juga mengalami penurunan tipis dari USD25,975 juta menjadi USD25,8 juta atau menurun sekitar 0,67%.
(izz)
Explore More