Membaiknya Ekspor-Impor Tandai Pulihnya Ekonomi Domestik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan ekspor-impor yang belakangan ini sudah mulai kembali normal menimbulkan optimisme akan pulihnya ekonomi domestik. Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hal itu menandai kebijakan pemerintah telah berada di jalur yang benar.
"Beberapa sektor, apakah itu informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kemudian pertanian, dan sektor properti maupun industri, dengan adanya PPnBM (ditanggung pemerintah) dan PPN ditanggung pemerintah ini sudah ke arah yang positif dan terjadi kenaikan yang cukup tinggi," kata Airlangga melalui siaran pers, Senin (17/5/2021).
Dia menambahkan, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal I/2021 juga hanya terkontraksi sebesar 0,23%. "Kita melihat bahwa PMTB kita sudah masuk mendekati nol atau minus 0,23%, ekspornya 6,74%, bahkan ini lebih tinggi dari pra-Covid-19. Demikian pula dengan impor barang modal dan barang konsumsi 5,27%," papar Airlangga.
Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi secara spasial juga telah mengalami perbaikan sejalan dengan membaiknya perekonomian domestik. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra misalnya, tercatat telah mendekati arah positif yaitu -0,86% lalu Pulau Jawa -0,83%, dan Kalimantan -2,23%.
Bahkan, di sebagian pulau di Indonesia bagian tengah dan timur, telah mengalami pertumbuhan yang positif. "(Pertumbuhan ekonomi) Sulawesi sudah positif 1,2%, bahkan di Maluku dan Papua sudah 8,97%Tentunya ini didorong oleh harga-harga komoditas baik itu sawit, karet, nikel, copper, dan batu bara," pungkasnya.
"Beberapa sektor, apakah itu informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kemudian pertanian, dan sektor properti maupun industri, dengan adanya PPnBM (ditanggung pemerintah) dan PPN ditanggung pemerintah ini sudah ke arah yang positif dan terjadi kenaikan yang cukup tinggi," kata Airlangga melalui siaran pers, Senin (17/5/2021).
Dia menambahkan, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal I/2021 juga hanya terkontraksi sebesar 0,23%. "Kita melihat bahwa PMTB kita sudah masuk mendekati nol atau minus 0,23%, ekspornya 6,74%, bahkan ini lebih tinggi dari pra-Covid-19. Demikian pula dengan impor barang modal dan barang konsumsi 5,27%," papar Airlangga.
Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi secara spasial juga telah mengalami perbaikan sejalan dengan membaiknya perekonomian domestik. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra misalnya, tercatat telah mendekati arah positif yaitu -0,86% lalu Pulau Jawa -0,83%, dan Kalimantan -2,23%.
Bahkan, di sebagian pulau di Indonesia bagian tengah dan timur, telah mengalami pertumbuhan yang positif. "(Pertumbuhan ekonomi) Sulawesi sudah positif 1,2%, bahkan di Maluku dan Papua sudah 8,97%Tentunya ini didorong oleh harga-harga komoditas baik itu sawit, karet, nikel, copper, dan batu bara," pungkasnya.
(fai)