IKM Logam Ngingas Mampu Suplai Pabrikan Automotif

Selasa, 28 Februari 2017 - 03:14 WIB
IKM Logam Ngingas Mampu...
IKM Logam Ngingas Mampu Suplai Pabrikan Automotif
A A A
SIDOARJO - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam di Sentra Ngingas, Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah mampu memproduksi komponen bahan baku motor dan masuk dalam supply chain PT Astra Honda Motor (AHM).

"Saya menyampaikan selamat kepada PT Elang Jagad, UD KS Pro, UD Borneo Putra dan UD Karya Jaya, atas prestasinya karena telah masuk dalam supply chain PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai pemasok ke vendor PT AHM," ujarnya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (27/2/2017).

Pada kesempatan tersebut, Menperin menyaksikan pelepasan pengiriman spare part komponen automotif yang diproduksi oleh IKM ke PT Rachmat Perdana Adhimetal sebagai tier satu PT AHM sebanyak 80.000 unit dari total pemesanan 200.000 unit.

Airlangga juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Koperasi Waru Buana Putera yang telah berupaya meningkatkan IKM Logam khususnya di Sentra Ngingas, Sidoarjo.

"IKM mempunyai peranan yang strategis dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya. IKM telah terbukti mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi," ungkapnya.

Airlangga mengungkapkan, sektor automotif di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di dalam negeri mengalami peningkatan sebesar 5,4% dari 527.536 unit pada Agustus 2016 menjadi 555.820 unit pada September 2016. Angka produksi dan penjualan kendaraan bermotor tentunya menjadi cerminan potensi pasar suku cadang, aksesoris, dan perlengkapan mobil dan motor.

"Kebutuhan sektor automotif yang besar menjadi peluang IKM untuk dapat menciptakan produk dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar komponen otomotif, baik OEM maupun purna jual," jelas Airlangga.

Airlangga melanjutkan, strategi kemitraan merupakan salah satu upaya yang paling efektif untuk membangun IKM yang mandiri. Dalam kemitraan ini IKM dapat memperoleh kepastian pasar dan kepastian pasokan bahan baku.

Selain itu, IKM dituntut untuk melakukan perbaikan kualitas dan kuantitas, sistem manajemen, peningkatan SDM, hingga akses informasi dan teknologi, sesuai dengan permintaan mitra mereka.

"Seperti IKM logam di Ngingas mulai bekerja sama dengan YDBA pada tahun 2013. Sejak saat itu daya saing dan kemampuan penetrasi pasar para IKM logam meningkat," tuturnya.

Ketua YDBA Henry C. Widjaja mengatakan, YDBA secara reguler melakukan pelatihan dan mempertemukan IKM dengan pasar. Dari 13 IKM Logam yang dibina pada saat itu, hanya empat IKM yang konsisten dan yakin bahwa jika produk mereka meningkat maka konsumen akan datang.

"Lewat sektor unggulan IKM logam ini kami ingin mengangkat IKM agar setara dengan Astra. Kami mengajak IKM untuk naik kelas dari yang hanya melayani pasar lokal bisa juga melayani global," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)