Hasil Donasi Konsumen, Alfamart Bangun 60 Rumah Layak Huni
A
A
A
GRESIK - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk kembali membangun rumah layak huni melalui program Kampung Alfamart, yang dananya dikumpulkan dari konsumen Alfamart di toko pada periode 1 hingga 31 Maret 2016 yang terkumpul sebesar Rp2,136 miliar. Kali ini sebanyak 60 unit rumah diserahterimakan di wilayah Dusun Randusongo, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bupati Gresik Sambari Halim memberikan apresiasi terkait keterlibatan jaringan toko modern dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah Gresik. “Sesuai data Bappeda Gresik, Kecamatan Wringinanom ini merupakan kecamatan dengan jumlah pendudukan miskin terbanyak di Gresik,” ujarnya di sela peresmian Kampung Alfamart, Senin (27/2/2017).
Sesuai pendataan awal, tambahnya, ada sekitar 20.000 KK di Gresik yang merupakan kategori miskin. Namun setelah diverifikasi kembali oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik tahun lalu tinggal 14.000 KK yang miskin dan rentan miskin. “Kemudian ada verifikasi melalui sensus lanjutan, kini tersisa 6.000 KK yang benar-benar miskin dan namanya tercatat dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK) Keluarga Miskin,” terang dia.
Untuk itu pihaknya berharap, seluruh stakeholders yang menjalankan bisnis di wilayah Gresik memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. “Ada beberapa perusahaan swasta telah memberikan bantuan serupa. Kami berterima kasih atas partisipasi Alfamart dengan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia yang punya kepedulian terhadap masyarakat Gresik. Semoga keterlibatan masyarakat dalam ikut membangun Gresik bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
Sementara Kepala Cabang Alfamart Sidoarjo, Basuki Rakhmat menjelaskan pembangunan rumah ini hasil dari donasi konsumen dengan nilai sumbangan berkisar Rp100-Rp400. "Jadi kalau ada yang bertanya siapa yang menerima bantuan, ini salah satu jawabannya. Yang pasti seluruh donasi konsumen dikelola yayasan diberikan untuk masyarakat prasejahtera agar dapat membantu program pemerintah dalam ikut mensejahterakan masyarakat,” paparnya.
Selain rumah yang siap huni sebanyak 60 unit, dia menerangkan akan ada tambahan lagi beberapa unit rumah disertai pembangunan fasilitas umum (fasum) berupa air bersih yakni pengeboran sumur tanah di kawasan ini juga. Basuki, menambahkan proses survey pembangunan rumah layak huni ini memakan waktu cukup lama.
“Sebab melibatkan verifikasi terbuka dari warga atau tetangga kiri dan kanannya. Dan disetujui bahwa semua bangunan lama rumah semi permanen dirobohkan dan dibangun mulai dari nol rumah baru yang layak huni,” jelasnya.
Sambutan warga Dusun Randusongo Desa Kesamben Kulon sangat baik terhadap program ini. “Penduduk di sini responsif bahu-membahu dalam proses pembangunannya mulai membangun fondasi hingga pengecatan,” imbuhnya.
Data 2015, ada sebanyak 7,9 juta rumah di Indonesia yang berstatus tidak layak huni. “Masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, butuh uluran tangan dari banyak pihak termasuk swasta seperti Alfamart,” katanya.
Alfamart sejak 2013 telah menjalankan program pembangunan rumah layak huni. “Namun pembangunan dalam satu kampung seperti program Kampung Alfamart, baru di 2014 di Semarang sebanyak 65 unit dan 2015 di Batam sebanyak 45 unit serta di Gresik ini, sebelumnya pembangunan rumah layak huni terpencar dibeberapa wilayah Tangerang, Surabaya, dan Medan sebanyak 41 Unit Rumah ,” tambah Basuki.
Rumah yang dibangun di Kampung Alfamart Gresik ini berukuran 32,5 meter persegi dengan anggaran berkisar Rp 30-40 juta per unit. Salah satu pemilik rumah, Samsuri, 45, awalnya sempat terkejut ketika ia terpilih mendapat bantuan.
“Saya dan istri terharu ketika rumah saya akan dirubuhkan untuk dibangun ulang agar menjadi layak huni. Ketika proses pembangunan rumah kemarin kami sekeluarga tinggal di tempat darurat. Tidak apa-apa, itu kan hanya sekitar 1 bulan selama proses pembangunan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami,” timpal bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Basuki pun berharap dengan semakin besarnya dukungan dari konsumen maka semakin banyak masyarakat prasejahtera yang bisa menerima manfaatnya. "Uang yang disisihkan sekalipun kecil nilainya bisa bermanfaat besar setelah kami kumpulkan. Yang jelas, kami sangat berterima kasih pada konsumen Alfamart yang sudah banyak membantu," ungkapnya.
Bupati Gresik Sambari Halim memberikan apresiasi terkait keterlibatan jaringan toko modern dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah Gresik. “Sesuai data Bappeda Gresik, Kecamatan Wringinanom ini merupakan kecamatan dengan jumlah pendudukan miskin terbanyak di Gresik,” ujarnya di sela peresmian Kampung Alfamart, Senin (27/2/2017).
Sesuai pendataan awal, tambahnya, ada sekitar 20.000 KK di Gresik yang merupakan kategori miskin. Namun setelah diverifikasi kembali oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik tahun lalu tinggal 14.000 KK yang miskin dan rentan miskin. “Kemudian ada verifikasi melalui sensus lanjutan, kini tersisa 6.000 KK yang benar-benar miskin dan namanya tercatat dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK) Keluarga Miskin,” terang dia.
Untuk itu pihaknya berharap, seluruh stakeholders yang menjalankan bisnis di wilayah Gresik memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. “Ada beberapa perusahaan swasta telah memberikan bantuan serupa. Kami berterima kasih atas partisipasi Alfamart dengan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia yang punya kepedulian terhadap masyarakat Gresik. Semoga keterlibatan masyarakat dalam ikut membangun Gresik bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
Sementara Kepala Cabang Alfamart Sidoarjo, Basuki Rakhmat menjelaskan pembangunan rumah ini hasil dari donasi konsumen dengan nilai sumbangan berkisar Rp100-Rp400. "Jadi kalau ada yang bertanya siapa yang menerima bantuan, ini salah satu jawabannya. Yang pasti seluruh donasi konsumen dikelola yayasan diberikan untuk masyarakat prasejahtera agar dapat membantu program pemerintah dalam ikut mensejahterakan masyarakat,” paparnya.
Selain rumah yang siap huni sebanyak 60 unit, dia menerangkan akan ada tambahan lagi beberapa unit rumah disertai pembangunan fasilitas umum (fasum) berupa air bersih yakni pengeboran sumur tanah di kawasan ini juga. Basuki, menambahkan proses survey pembangunan rumah layak huni ini memakan waktu cukup lama.
“Sebab melibatkan verifikasi terbuka dari warga atau tetangga kiri dan kanannya. Dan disetujui bahwa semua bangunan lama rumah semi permanen dirobohkan dan dibangun mulai dari nol rumah baru yang layak huni,” jelasnya.
Sambutan warga Dusun Randusongo Desa Kesamben Kulon sangat baik terhadap program ini. “Penduduk di sini responsif bahu-membahu dalam proses pembangunannya mulai membangun fondasi hingga pengecatan,” imbuhnya.
Data 2015, ada sebanyak 7,9 juta rumah di Indonesia yang berstatus tidak layak huni. “Masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, butuh uluran tangan dari banyak pihak termasuk swasta seperti Alfamart,” katanya.
Alfamart sejak 2013 telah menjalankan program pembangunan rumah layak huni. “Namun pembangunan dalam satu kampung seperti program Kampung Alfamart, baru di 2014 di Semarang sebanyak 65 unit dan 2015 di Batam sebanyak 45 unit serta di Gresik ini, sebelumnya pembangunan rumah layak huni terpencar dibeberapa wilayah Tangerang, Surabaya, dan Medan sebanyak 41 Unit Rumah ,” tambah Basuki.
Rumah yang dibangun di Kampung Alfamart Gresik ini berukuran 32,5 meter persegi dengan anggaran berkisar Rp 30-40 juta per unit. Salah satu pemilik rumah, Samsuri, 45, awalnya sempat terkejut ketika ia terpilih mendapat bantuan.
“Saya dan istri terharu ketika rumah saya akan dirubuhkan untuk dibangun ulang agar menjadi layak huni. Ketika proses pembangunan rumah kemarin kami sekeluarga tinggal di tempat darurat. Tidak apa-apa, itu kan hanya sekitar 1 bulan selama proses pembangunan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami,” timpal bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Basuki pun berharap dengan semakin besarnya dukungan dari konsumen maka semakin banyak masyarakat prasejahtera yang bisa menerima manfaatnya. "Uang yang disisihkan sekalipun kecil nilainya bisa bermanfaat besar setelah kami kumpulkan. Yang jelas, kami sangat berterima kasih pada konsumen Alfamart yang sudah banyak membantu," ungkapnya.
(akr)