Kadin: Banyak Potensi Kerja Sama Indonesia dan Arab Saudi
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai Arab Saudi salah satu mitra dagang potensial untuk Indonesia di Timur Tengah. Banyak potensi kerja sama yang dilakukan kedua negara di berbagai sektor.
(Baca Juga: Arab Saudi Bisa Jadi Contoh bagi Negara Berkembang)
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, Arab Saudi dapat terlibat dalam upaya pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini aktif mempercepat pelaksanaan program pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara, jembatan, dan lainnya.
"Kami juga mengembangkan sejumlah kawasan industri di berbagai wilayah Indonesia. Kesempatan besar juga terbuka di sektor listrik sejak pemerintah Indonesia meluncurkan program pembangunan proyek listrik 35.000 MW selama sepuluh tahun ke depan," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Selain itu, sambung Rosan, pemerintah juga tengah mendorong pembangunan sepuluh destinasi wisata baru dengan mengikutsertakan pembangunan industri di wilayah tersebut.
"Dengan berbagai peluang tersebut, kami mengundang Kerajaan Arab Saudi untuk dapat mengambil bagian dalam proyek pembangunan di Tanah Air, dengan memasukkan investasi di beberapa sektor seperti infrastruktur, industri manufaktur, pariwisata, pembangkit listrik, dan tentunya energi baru dan terbarukan," tutur dia.
Sekadar informasi, total perdagangan nonmigas antara Indonesia dan Arab Saudi dari 2011 hingga 2015 meningkat sekitar 3,89%. Ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada periode tersebut tercatat sebesar USD1,83 miliar per tahun. Sementara impor nonmigas dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai USD921 miliar per tahun.
(Baca Juga: Arab Saudi Bisa Jadi Contoh bagi Negara Berkembang)
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, Arab Saudi dapat terlibat dalam upaya pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini aktif mempercepat pelaksanaan program pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara, jembatan, dan lainnya.
"Kami juga mengembangkan sejumlah kawasan industri di berbagai wilayah Indonesia. Kesempatan besar juga terbuka di sektor listrik sejak pemerintah Indonesia meluncurkan program pembangunan proyek listrik 35.000 MW selama sepuluh tahun ke depan," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Selain itu, sambung Rosan, pemerintah juga tengah mendorong pembangunan sepuluh destinasi wisata baru dengan mengikutsertakan pembangunan industri di wilayah tersebut.
"Dengan berbagai peluang tersebut, kami mengundang Kerajaan Arab Saudi untuk dapat mengambil bagian dalam proyek pembangunan di Tanah Air, dengan memasukkan investasi di beberapa sektor seperti infrastruktur, industri manufaktur, pariwisata, pembangkit listrik, dan tentunya energi baru dan terbarukan," tutur dia.
Sekadar informasi, total perdagangan nonmigas antara Indonesia dan Arab Saudi dari 2011 hingga 2015 meningkat sekitar 3,89%. Ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada periode tersebut tercatat sebesar USD1,83 miliar per tahun. Sementara impor nonmigas dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai USD921 miliar per tahun.
(izz)