BRI Targetkan 25 BRI Digital di Tahun 2017
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan memiliki 25 outlet BRI Digital hingga penghujung tahun 2017. Sampai sekarang, perseroan telah memiliki 12 outlet BRI Digital yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Setelah sebelumnya meresmikan outlet canggih BRI Digital di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Agustus 2016 lalu, kali ini BRI menghadirkan BRI Digital di Kota Kasablanka. BRI Digital di Kota Kasablanka merupakan outlet BRI Digital yang ke-12.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, peresmian ini dalam rangka transformasi outlet BRI di era digitalisasi. BRI Digital Kota Kasablanka merupakan upgrade dari Hybrid Lounge BRI yang sebelumnya sudah ada di Kota Kasablanka sejak tahun 2015.
"Full digital branch sekarang sudah ada 12, sampai akhir tahun kira-kira akan ada penambahan sekitar 13 lagi, jadi total 25 BRI Digital,” ujar Asmawi saat peresmian BRI Digital di Jakarta, Kamis (9/3/2017). Selain outlet digital, perseroan juga mempunyai layanan kredit digital, serta layanan channel.
"Kami juga ada yang konvensional, kemudian full digital branch dan di tengah-tengahnya itu ada dual system. Di konvensional, kami tempatkan juga mesin digital tetapi kalau di full digital branch, tidak ada orang yang melayani karena semua dilayani mesin. Konvensional dilayani manusia, sedangkan yang dual sistem itu dilayani manusia dan mesin," jelas Asmawi.
Lebih lanjut dia menuturkan, digital branch ini diperuntukan bagi generasi milenial atau gen Y yang membutuhkan kecepatan layanan. "Gen Y itu kan tidak mau served by conventional. Dengan digital branch, buka rekening saja hanya tiga menit," imbuhnya.
Kedepan, emiten BUMN ini akan terus memperluas layanan perbankan digital di Indonesia dengan menghadirkan BRI Digital Banking dan branchless banking yang nantinya tidak hanya di Pulau Jawa saja.
Adapun terkait investasi untuk full digital branch, Asmawi mengaku berkisar antara Rp1 miliar-Rp3 miliar tergantung dari mesinnya. "Kalau investasi untuk membuka digital branch ini tergantung mesinnya, kisaran Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, ada juga yang Rp3miliar. Dan memang ini lebih mahal dari konvensional," katanya.
Setelah sebelumnya meresmikan outlet canggih BRI Digital di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Agustus 2016 lalu, kali ini BRI menghadirkan BRI Digital di Kota Kasablanka. BRI Digital di Kota Kasablanka merupakan outlet BRI Digital yang ke-12.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, peresmian ini dalam rangka transformasi outlet BRI di era digitalisasi. BRI Digital Kota Kasablanka merupakan upgrade dari Hybrid Lounge BRI yang sebelumnya sudah ada di Kota Kasablanka sejak tahun 2015.
"Full digital branch sekarang sudah ada 12, sampai akhir tahun kira-kira akan ada penambahan sekitar 13 lagi, jadi total 25 BRI Digital,” ujar Asmawi saat peresmian BRI Digital di Jakarta, Kamis (9/3/2017). Selain outlet digital, perseroan juga mempunyai layanan kredit digital, serta layanan channel.
"Kami juga ada yang konvensional, kemudian full digital branch dan di tengah-tengahnya itu ada dual system. Di konvensional, kami tempatkan juga mesin digital tetapi kalau di full digital branch, tidak ada orang yang melayani karena semua dilayani mesin. Konvensional dilayani manusia, sedangkan yang dual sistem itu dilayani manusia dan mesin," jelas Asmawi.
Lebih lanjut dia menuturkan, digital branch ini diperuntukan bagi generasi milenial atau gen Y yang membutuhkan kecepatan layanan. "Gen Y itu kan tidak mau served by conventional. Dengan digital branch, buka rekening saja hanya tiga menit," imbuhnya.
Kedepan, emiten BUMN ini akan terus memperluas layanan perbankan digital di Indonesia dengan menghadirkan BRI Digital Banking dan branchless banking yang nantinya tidak hanya di Pulau Jawa saja.
Adapun terkait investasi untuk full digital branch, Asmawi mengaku berkisar antara Rp1 miliar-Rp3 miliar tergantung dari mesinnya. "Kalau investasi untuk membuka digital branch ini tergantung mesinnya, kisaran Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, ada juga yang Rp3miliar. Dan memang ini lebih mahal dari konvensional," katanya.
(ven)