Semarang Gemerlap Expo 2017 Genjot Pemasaran Produk UMKM
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang terus berusaha untuk menggenjot pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu upaya itu melalui pameran Semarang Gemerlap Expo 2017 di Java Mal Semarang mulai 10-13 Maret 2017.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, Litani Satyawati mengatakan, pameran ini diselenggarakan guna meningkatkan akses pemasaran bagi produk unggulan Kota Semarang serta mengenalkan potensi daerah lain di Kota Semarang.
"Semarang memiliki banyak potensi yang layak dipromosikan melalui pameran ini. Kita memberi kesempatan bagi para pelaku usaha di Kota Semarang untuk memasarkan berbagai potensi yang dimilikinya," tutur dia di Semarang, Jumat (10/3/2017).
Menurutnya, saat ini jumlah UMKM di Kota Semarang sudah mencapai lebih dari 7.000 dan mengalami pertambahan setiap harinya. Jumlah tersebut merupakan yang sudah terdaftar resmi melalui Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
"Melalui pemeran ini juga pelaku UMKM bisa saling berbagai informasi dan ilmu, dan juga bisa melebarkan sayap ke daerah lain," ucapnya.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, pemerintah terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan pelaku UMKM. Tidak hanya kuantitasnya, namun juga kualitas.
Salah satunya melalui program pinjaman lunak yakni kredit Wibawa dengan bunga hanya 3% per tahun. "Dengan adanya program kredit lunak itu diharapkan, kendala permodalan yang selama ini masih menjadi salah satu kendala, tidak terjadi lagi," ucapnya.
Dia berharap, pelaku UMKM memanfaatkan ajang pameran tersebut untuk menggali ilmu UMKM daerah-daerah lain, mulai dari pemasaran sampai dengan packing produk.
"Produk lokal kita tidak kalah dengan produk luar negeri, sehingga harus terus dikembangkan, supaya tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, namun juga global," tandasnya.
Sementara itu, produk unggulan Kota Semarang yang dipamerkan di antaranya batik Semarangan, tas kulit dipadu kain polyester, tas kulit dipadu kain batik, tas kulit dipadu kain tenun, tas kulit dipadu benang rajut, aneka produk sulampita, sepatu, accesories perca batik, dan berbagai handycraft.
Dalam pameran yang merupakan yang ke enam kalinya itu, diikuti 70 stand yang berasal dari berbegai daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, Litani Satyawati mengatakan, pameran ini diselenggarakan guna meningkatkan akses pemasaran bagi produk unggulan Kota Semarang serta mengenalkan potensi daerah lain di Kota Semarang.
"Semarang memiliki banyak potensi yang layak dipromosikan melalui pameran ini. Kita memberi kesempatan bagi para pelaku usaha di Kota Semarang untuk memasarkan berbagai potensi yang dimilikinya," tutur dia di Semarang, Jumat (10/3/2017).
Menurutnya, saat ini jumlah UMKM di Kota Semarang sudah mencapai lebih dari 7.000 dan mengalami pertambahan setiap harinya. Jumlah tersebut merupakan yang sudah terdaftar resmi melalui Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
"Melalui pemeran ini juga pelaku UMKM bisa saling berbagai informasi dan ilmu, dan juga bisa melebarkan sayap ke daerah lain," ucapnya.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, pemerintah terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan pelaku UMKM. Tidak hanya kuantitasnya, namun juga kualitas.
Salah satunya melalui program pinjaman lunak yakni kredit Wibawa dengan bunga hanya 3% per tahun. "Dengan adanya program kredit lunak itu diharapkan, kendala permodalan yang selama ini masih menjadi salah satu kendala, tidak terjadi lagi," ucapnya.
Dia berharap, pelaku UMKM memanfaatkan ajang pameran tersebut untuk menggali ilmu UMKM daerah-daerah lain, mulai dari pemasaran sampai dengan packing produk.
"Produk lokal kita tidak kalah dengan produk luar negeri, sehingga harus terus dikembangkan, supaya tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, namun juga global," tandasnya.
Sementara itu, produk unggulan Kota Semarang yang dipamerkan di antaranya batik Semarangan, tas kulit dipadu kain polyester, tas kulit dipadu kain batik, tas kulit dipadu kain tenun, tas kulit dipadu benang rajut, aneka produk sulampita, sepatu, accesories perca batik, dan berbagai handycraft.
Dalam pameran yang merupakan yang ke enam kalinya itu, diikuti 70 stand yang berasal dari berbegai daerah di Indonesia.
(izz)