Malaysia dan Vietnam Pesaing Berat Industri Mebel Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Malaysia dan Vietnam jadi pesaing berat buat industri mebel Indonesia. Namun, produk dalam negeri dinilai sudah mengalami peningkatan.
"Saat ini pesaing kita yang paling berat dari Malaysia dan Vietnam. Jadi saya kira dengan desain yang baik seperti ini kita bisa meningkatkan (persaingan)," ujarnya di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Jokowi menjelaskan, persaingan industri mebel dunia sudah sangat ketat. Jika tidak ada perubahan maka produk Indonesia bisa ketinggalan dari negara lain.
"Ini yang memang harus kita tingkatkan karena perubahan global cepat sekali. Kalau kita enggak mengikuti, ya ditinggal dari sisi desain. Tinggal sekarang masuk ke marketingnya seperti apa supaya kita bisa berkompetisi agar bisa kompetitif dalam pertandingan," katanya.
Menurutnya, semua persoalan yang menghambat perkembangan industri mebel dalam negeri harus segera dituntaskan. Semua kementerian terkait bisa bersinergi agar masalah tersebut terselesaikan.
"Saya akan ketemu minggu depan dengan Menperin dengan Mendag, Mentan, Menteri KLH, Menteri BUMN, dan Bekraf membahas apa yang tadi disampaikan kepada Ketua Himki tentang masalah-masalah berkaitan dengan hambatan perpajakan. Nanti akan kita bicarakan dan akan kita selesaikan," tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, industri mebel keseluruhan bahan bakunya berasal dari Tanah Air. Sehingga, menyerap banyak tenaga kerja lokal.
"Pertama, industri ini basisnya adalah bahan baku 100% Indonesia dan kedua menyerap tenaga kerja banyak sekali. Ketiga, orientasinya ekspor menghasilkan devisa. Ini tiga hal penting di industri mebel dan kerajinan," pungkasnya.
"Saat ini pesaing kita yang paling berat dari Malaysia dan Vietnam. Jadi saya kira dengan desain yang baik seperti ini kita bisa meningkatkan (persaingan)," ujarnya di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Jokowi menjelaskan, persaingan industri mebel dunia sudah sangat ketat. Jika tidak ada perubahan maka produk Indonesia bisa ketinggalan dari negara lain.
"Ini yang memang harus kita tingkatkan karena perubahan global cepat sekali. Kalau kita enggak mengikuti, ya ditinggal dari sisi desain. Tinggal sekarang masuk ke marketingnya seperti apa supaya kita bisa berkompetisi agar bisa kompetitif dalam pertandingan," katanya.
Menurutnya, semua persoalan yang menghambat perkembangan industri mebel dalam negeri harus segera dituntaskan. Semua kementerian terkait bisa bersinergi agar masalah tersebut terselesaikan.
"Saya akan ketemu minggu depan dengan Menperin dengan Mendag, Mentan, Menteri KLH, Menteri BUMN, dan Bekraf membahas apa yang tadi disampaikan kepada Ketua Himki tentang masalah-masalah berkaitan dengan hambatan perpajakan. Nanti akan kita bicarakan dan akan kita selesaikan," tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, industri mebel keseluruhan bahan bakunya berasal dari Tanah Air. Sehingga, menyerap banyak tenaga kerja lokal.
"Pertama, industri ini basisnya adalah bahan baku 100% Indonesia dan kedua menyerap tenaga kerja banyak sekali. Ketiga, orientasinya ekspor menghasilkan devisa. Ini tiga hal penting di industri mebel dan kerajinan," pungkasnya.
(ven)