Jonan Sebut Total Boleh Miliki 39% Saham Blok Mahakam
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Total E&P Indonesie sebagai pengelola Blok Mahakam saat ini (existing operator) diperbolehkan memiliki saham maksimal 39% di Blok Mahakam. Hal ini berbeda dengan kesepakatan awal di mana PT Pertamina (Persero) menawarkan Total untuk memiliki saham sekitar 30% di blok migas tersebut.
Jonan mengungkapkan, hal tersebut semata-mata untuk mempertahankan kapasitas produksi. Total dipersilahkan untuk mendiskusikan hal ini dengan Pertamina dan SKK Migas.
"Saya sudah bilang dengan Total, (silakan) bicara dengan Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down 39% saham maksimum, itu boleh karena 10% sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas. Kalau mau, Total menawarkan mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya," kata dia dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (12/3/2017).
Mantan Menteri Perhubungan ini meyakini, proses transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total ke Pertamina tidak akan membuat pegawai yang ada saat ini diganti. Jonan meminta agar hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja maupun kompetensinya.
"Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti. Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," terangnya.
Seperti diketahui, blok yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini Blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).
Jonan mengungkapkan, hal tersebut semata-mata untuk mempertahankan kapasitas produksi. Total dipersilahkan untuk mendiskusikan hal ini dengan Pertamina dan SKK Migas.
"Saya sudah bilang dengan Total, (silakan) bicara dengan Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down 39% saham maksimum, itu boleh karena 10% sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas. Kalau mau, Total menawarkan mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya," kata dia dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (12/3/2017).
Mantan Menteri Perhubungan ini meyakini, proses transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total ke Pertamina tidak akan membuat pegawai yang ada saat ini diganti. Jonan meminta agar hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja maupun kompetensinya.
"Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti. Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," terangnya.
Seperti diketahui, blok yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini Blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).
(izz)