Wakil Wali Kota Minta Pentaan Pasar Peterongan Dikaji
A
A
A
SEMARANG - Dinas Perdagangan diminta melakukan evaluasi penataan Pasar Peterongan, yang saat ini dinilai oleh para pedagang sepi pengunjung. Kondisi tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut karena dikhawatirkan akan ditinggalkan para pedagang.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Dinas Perdagangan harus memikirkan, dan mencari solusi kenapa pasar yang sudah direvitalisasi dengan anggaran Rp29 miliar itu sepi.
“Kenapa sepi harus dilihat, apa karena tidak ada lahan parkir. Karena waktu peresmian dulu, parkir harus dibelakang yang cukup jauh atau karena penyebab lain. Nah ini perlu dipikirkan bersama jangan sampai para pedagang menjadi korban,” katanya, Selasa (14/3/2017).
Menurut dia, pasar Peterongan saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan revitalisasi. Kondisi pasar lebih bersih, petugas kebersihan juga rajin melakukan pembersihan. Dengan kondisi yang lebih baik, lanjut dia, seharusnya mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat.
“Saya minggu ini akan ke sana (Pasar Peterongan) untuk melihat apa sebenarnya keluhan para pedagang. Dan nanti Dinas akan saya panggil untuk melakukan evaluasi,” jelasnya.
Terkait dengan keluhan pedagang karena banyak kebocoran, Wakil Wali Kota meminta pihak terkiat termasuk kontraktor untuk segera melakukan perbaikan. Apalagi saat ini masih masa garansi. “Yang menjadi tanggungjawab kontraktor tentu harus diperbaiki kontraktor, tapi kalau di luar kontrak tentu tanggungjawab kami,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, belum selesai masalah kebocoran yang terjadi di Pasar Peterongan, masalah baru muncul yakni sepinya pembeli khususnya di lantai dua. Beberapa pedagang lantai dua mengaku, kondisi sepi sudah terjadi sejak pasar Peterongan selesai dilakukan revitalisasi di bulan Januari lalu.
Kepala Bidang Pengembangan Sarpras Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mangatakan, pedagang di lantai dua adalah pedagang yang sebelum dilakukan revitalisasi berjualan di luar pasar.
Mereka dimasukan ke lantai atas karena untuk lantai satu sudah penuh dengan pedagang yang sebelumnya sudah menempati lantai bawah. “Kuota lantai bawah hanya 500 pedagang sementara untuk pedagang di luar cukup banyak, dan kita akomodir dengan ditempatkan di lantai II,” katanya.
Menurut dia, kondisi Pasar Peterongan khususnya yang berada di lantai satu masih seperti sebelum dilakukan revitalisasi. Bahkan karena kondisinya sudah semakin bersih pembeli semakin banyak. "Memang untuk lantai dua masih sepi karena pembeli belum terbiasa naik, nanti kita akan carikan solusi, supaya pembeli juga tertarik untuk naik ke lantai dua," tandasnya.
Dia belum bisa memastikan apakah pedagang di lantai dua bisa dipindahkan. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian penataan yang lebih baik.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Dinas Perdagangan harus memikirkan, dan mencari solusi kenapa pasar yang sudah direvitalisasi dengan anggaran Rp29 miliar itu sepi.
“Kenapa sepi harus dilihat, apa karena tidak ada lahan parkir. Karena waktu peresmian dulu, parkir harus dibelakang yang cukup jauh atau karena penyebab lain. Nah ini perlu dipikirkan bersama jangan sampai para pedagang menjadi korban,” katanya, Selasa (14/3/2017).
Menurut dia, pasar Peterongan saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan revitalisasi. Kondisi pasar lebih bersih, petugas kebersihan juga rajin melakukan pembersihan. Dengan kondisi yang lebih baik, lanjut dia, seharusnya mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat.
“Saya minggu ini akan ke sana (Pasar Peterongan) untuk melihat apa sebenarnya keluhan para pedagang. Dan nanti Dinas akan saya panggil untuk melakukan evaluasi,” jelasnya.
Terkait dengan keluhan pedagang karena banyak kebocoran, Wakil Wali Kota meminta pihak terkiat termasuk kontraktor untuk segera melakukan perbaikan. Apalagi saat ini masih masa garansi. “Yang menjadi tanggungjawab kontraktor tentu harus diperbaiki kontraktor, tapi kalau di luar kontrak tentu tanggungjawab kami,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, belum selesai masalah kebocoran yang terjadi di Pasar Peterongan, masalah baru muncul yakni sepinya pembeli khususnya di lantai dua. Beberapa pedagang lantai dua mengaku, kondisi sepi sudah terjadi sejak pasar Peterongan selesai dilakukan revitalisasi di bulan Januari lalu.
Kepala Bidang Pengembangan Sarpras Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mangatakan, pedagang di lantai dua adalah pedagang yang sebelum dilakukan revitalisasi berjualan di luar pasar.
Mereka dimasukan ke lantai atas karena untuk lantai satu sudah penuh dengan pedagang yang sebelumnya sudah menempati lantai bawah. “Kuota lantai bawah hanya 500 pedagang sementara untuk pedagang di luar cukup banyak, dan kita akomodir dengan ditempatkan di lantai II,” katanya.
Menurut dia, kondisi Pasar Peterongan khususnya yang berada di lantai satu masih seperti sebelum dilakukan revitalisasi. Bahkan karena kondisinya sudah semakin bersih pembeli semakin banyak. "Memang untuk lantai dua masih sepi karena pembeli belum terbiasa naik, nanti kita akan carikan solusi, supaya pembeli juga tertarik untuk naik ke lantai dua," tandasnya.
Dia belum bisa memastikan apakah pedagang di lantai dua bisa dipindahkan. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian penataan yang lebih baik.
(ven)