Rupiah Diramal Mencoba Merangkak Naik
A
A
A
JAKARTA - Penguatan yang terjadi pada rupiah dalam beberapa hari terakhir masih harus kembali di uji untuk mengkonfirmasi adanya potensi penguatan. Laju mata uang Garuda diperkirakan dapat bergerak variatif cenderung mencoba menguat sambil mencermati sentimen yang ada.
"Tetap mencermati berbagai macam sentimen yang dapat merubah arah penguatan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.353/USD dan resisten Rp13.312/USD. Masih adanya imbas penantian dan kekhawtiran pasar akan kejelasan lanjutan program kebijakan Presiden AS Donald Trump memberikan efek negatif pada pergerakan USD.
Kondisi itu kembali dimanfaatkan bagi rupiah untuk menguat. Meski hanya penguatan tipis, namun telah memperbaiki pergerakan rupiah dibandingkan sebelumnya.
"Di sisi lain, adanya imbas dari kedatangan Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 sebesar 5,2% dan S&P yang melakukan peninjauan kembali kondisi makro ekonomi Indonesia dimana dipersepsikan akan memberikan peluang untuk kenaikan rating Indonesia, tampaknya direspon positif pelaku pasar," pungkasnya.
"Tetap mencermati berbagai macam sentimen yang dapat merubah arah penguatan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.353/USD dan resisten Rp13.312/USD. Masih adanya imbas penantian dan kekhawtiran pasar akan kejelasan lanjutan program kebijakan Presiden AS Donald Trump memberikan efek negatif pada pergerakan USD.
Kondisi itu kembali dimanfaatkan bagi rupiah untuk menguat. Meski hanya penguatan tipis, namun telah memperbaiki pergerakan rupiah dibandingkan sebelumnya.
"Di sisi lain, adanya imbas dari kedatangan Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 sebesar 5,2% dan S&P yang melakukan peninjauan kembali kondisi makro ekonomi Indonesia dimana dipersepsikan akan memberikan peluang untuk kenaikan rating Indonesia, tampaknya direspon positif pelaku pasar," pungkasnya.
(akr)