IHSG Dianggap Tak Terpengaruh Penghindaran Risiko
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin berhasil menguat dengan ditutup kembali memecahkan rekor, hampir tak terpengaruh oleh masalah Donald Trump yang memicu gelombang penghindaran risiko.
(Baca Juga: IHSG Kembali Cetak Rekor ke Level 5.563, Bursa Asia Lebih Tinggi)
Prospek keseluruhan terhadap perekonomian Indonesia terlihat menjanjikan, sehingga IHSG berpotensi semakin menguat karena sentimen optimistis.
"Di luar Indonesia, investor siaga menjelang voting UU kesehatan di Kongres yang dapat sangat menguji pemerintahan Trump," ujar Research Analyst FXTM Lukman Otunuga dalam riset yang diterima, Jumat (23/3/2017).
Ketidakpastian tentang agenda ekonomi yang diajukan Donald Trump memicu penghindaran risiko dan apabila terjadi komplikasi dalam reformasi kesehatan, maka reli pasar saham yang fenomenal ini dapat terganggu.
(Baca Juga: IHSG Akhir Pekan Dibuka Meroket, Bursa Asia Mixed)
Saham global dapat terkena guncangan dengan ancaman kemungkinan kemunduran UU Kesehatan akan memicu keraguan terhadap kemampuan Trump untuk melanjutkan proposal pemangkasan pajak dan belanja infrastruktur.
"Hari ini adalah ujian besar pertama atas kemampuan legislatif Trump dan hasilnya mungkin mengakibatkan penurunan atau pantulan teknikal untuk dimanfaatkanbulls," ungkap dia.
Sementara itu, USD melemah pekan ini. Indeks USD kesulitan untuk kembali melampaui 100.00 karena para penjual memanfaatkan masalah Trump untuk menyerang harga tanpa ampun.
Dia menuturkan, para investor bullish terus mencari inspirasi untuk mengangkat USD dan pidato Yellen hari ini di Community Development Conference dianggap sebagai suatu peluang.
"Apabila Yellen mengeluarkan kejutan hawkish atau informasi baru mengenai jadwal kenaikan suku bunga, maka bulls dapat termotivasi untuk mengangkat Indeks Dolar kembali ke level psikologis 100.00. Sebaliknya, jika bulls kecewa, maka USD dapat semakin melemah di jangka pendek," pungkasnya.
(Baca Juga: IHSG Kembali Cetak Rekor ke Level 5.563, Bursa Asia Lebih Tinggi)
Prospek keseluruhan terhadap perekonomian Indonesia terlihat menjanjikan, sehingga IHSG berpotensi semakin menguat karena sentimen optimistis.
"Di luar Indonesia, investor siaga menjelang voting UU kesehatan di Kongres yang dapat sangat menguji pemerintahan Trump," ujar Research Analyst FXTM Lukman Otunuga dalam riset yang diterima, Jumat (23/3/2017).
Ketidakpastian tentang agenda ekonomi yang diajukan Donald Trump memicu penghindaran risiko dan apabila terjadi komplikasi dalam reformasi kesehatan, maka reli pasar saham yang fenomenal ini dapat terganggu.
(Baca Juga: IHSG Akhir Pekan Dibuka Meroket, Bursa Asia Mixed)
Saham global dapat terkena guncangan dengan ancaman kemungkinan kemunduran UU Kesehatan akan memicu keraguan terhadap kemampuan Trump untuk melanjutkan proposal pemangkasan pajak dan belanja infrastruktur.
"Hari ini adalah ujian besar pertama atas kemampuan legislatif Trump dan hasilnya mungkin mengakibatkan penurunan atau pantulan teknikal untuk dimanfaatkanbulls," ungkap dia.
Sementara itu, USD melemah pekan ini. Indeks USD kesulitan untuk kembali melampaui 100.00 karena para penjual memanfaatkan masalah Trump untuk menyerang harga tanpa ampun.
Dia menuturkan, para investor bullish terus mencari inspirasi untuk mengangkat USD dan pidato Yellen hari ini di Community Development Conference dianggap sebagai suatu peluang.
"Apabila Yellen mengeluarkan kejutan hawkish atau informasi baru mengenai jadwal kenaikan suku bunga, maka bulls dapat termotivasi untuk mengangkat Indeks Dolar kembali ke level psikologis 100.00. Sebaliknya, jika bulls kecewa, maka USD dapat semakin melemah di jangka pendek," pungkasnya.
(izz)