Rupiah Semakin Berkibar, Dolar Tergelincir di Pasar Asia
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) semakin menguat pada penutupan perdagangan Senin (27/3/2017). Rupiah di indeks Bloomberg naik 17 poin atau 0,13% ke posisi Rp13.310 per USD.
Sebelumnya, di awal perdagangan Senin ini, mata uang NKRI dibuka menguat 19 poin atau 0,14% ke posisi Rp13.308 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.295-Rp13.320 per USD.
Rupiah di indeks Yahoo Finance pada penutupan petang ini menguat 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp13.309 per USD. Awal hari, mata uang Garuda dibuka naik 23 poin atau 0,17% ke Rp13.301/USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.271-Rp13.326 per USD.
Menguatnya rupiah sepanjang hari ini, imbas kondisi di Amerika Serikat. Melansir dari CNBC, Senin ini, dolar tergelincir ke level terendah sejak dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, yaitu jatuh 0,4% ke 99,258 DXY.
Lunglainya USD karena pasar khawatir stimulus fiskal Presiden AS Donald Trump kembali digagalkan Kongres setelah kegagalan RUU Kesehatan. "Investor kini khawatir terhadap pemerintahan Trump setelah digagalkannya RUU Kesehatan. Dan itu telah membebani dolar," kata Shin Kadota, ahli strategi mata uang Barclays di Tokyo.
Hal itu membuat yen berotot lebih 1% terhadap USD menjadi 110,260. Ini merupakan posisi terlemah sejak 22 November, dimana yen saat itu diperdagangkan di ¥110,335.
Sementara euro juga menyentuh level, yaitu USD1,0850 EUR, tertinggi sejak 8 Desember. Dan mengutip dari Reuters, Sterling naik 0,8% terhadap USD menjadi USD1,2580 per GBR, merupakan tertinggi sejak 9 Februari.
Sebelumnya, di awal perdagangan Senin ini, mata uang NKRI dibuka menguat 19 poin atau 0,14% ke posisi Rp13.308 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.295-Rp13.320 per USD.
Rupiah di indeks Yahoo Finance pada penutupan petang ini menguat 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp13.309 per USD. Awal hari, mata uang Garuda dibuka naik 23 poin atau 0,17% ke Rp13.301/USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.271-Rp13.326 per USD.
Menguatnya rupiah sepanjang hari ini, imbas kondisi di Amerika Serikat. Melansir dari CNBC, Senin ini, dolar tergelincir ke level terendah sejak dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, yaitu jatuh 0,4% ke 99,258 DXY.
Lunglainya USD karena pasar khawatir stimulus fiskal Presiden AS Donald Trump kembali digagalkan Kongres setelah kegagalan RUU Kesehatan. "Investor kini khawatir terhadap pemerintahan Trump setelah digagalkannya RUU Kesehatan. Dan itu telah membebani dolar," kata Shin Kadota, ahli strategi mata uang Barclays di Tokyo.
Hal itu membuat yen berotot lebih 1% terhadap USD menjadi 110,260. Ini merupakan posisi terlemah sejak 22 November, dimana yen saat itu diperdagangkan di ¥110,335.
Sementara euro juga menyentuh level, yaitu USD1,0850 EUR, tertinggi sejak 8 Desember. Dan mengutip dari Reuters, Sterling naik 0,8% terhadap USD menjadi USD1,2580 per GBR, merupakan tertinggi sejak 9 Februari.
(ven)