Pemerintah Terbitkan Sukuk Global USD3 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah kembali menerbitkan sukuk global di pasar internasional sebesar USD3 miliar yang terdiri dari USD1,0 miliar untuk tenor lima tahun dan USD2,0 miliar untuk tenor 10 tahun.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, sukuk global ini diterbitkan pemerintah melalui perusahaan penerbit SBSN Indonesia III, sebuah badan hukum yang dibentuk pemerintah khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.
Penerbitan sukuk global kali ini akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing). "Sukuk Global ini diterbitkan pada harga par dengan imbalan sebesar 3,40% untuk tenor 5 tahun dan 4,15% untuk tenor 10 tahun, serta telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody's dan BBBdari Fitch," kata Robert Pakpahan dalam rilisnya, Kamis (30/3/2017).
Penerbitan sukuk global ini merupakan penerbitan USD Global Sukuk terbesar dari penerbit di luar kawasan teluk (GCC), dan penerbitan USD Global Sukuk terbesar oleh pemerintah. Penerbitan ini adalah penerbitan kedelapan Sukuk Global berdenominasi USD oleh pemerintah dan yang keenam kalinya diterbitkan dalam Islamic Global Medium Term Notes (Islamic GMTN) Program.
Menurutnya, transaksi tersebut dilaksanakan sejalan dengan rencana pembiayaan pemerintah tahun 2017, sekaligus untuk memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global.
Sukuk global ini diterbitkan berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan struktur Wakalah dengan underlying berupa (i) Barang Milik Negara berupa tanah dan bangunan (51%) dan (ii) proyek-proyek Pemerintah (49%).
Setelah dilaksanakan roadshow ke beberapa kota pusat keuangan syariah di kawasan Asia, Eropa dan Timur Tengah, transaksi ini mendapat respons yang sangat baik dari para investor global dan menghasilkan jumlah penawaran lebih dari USD10,84 miliar.
"Sukuk global ini menarik minat dari berbagai kelompok investor domestik dan internasional," kata dia.
Adapun distribusi investor berdasarkan wilayah untuk sukuk global tenor 5 tahun adalah 27% investor Islamic (termasuk Timur Tengah dan Malaysia), 21% investor Amerika Serikat, 28% investor wilayah Asia (selain Indonesia dan Malaysia), 14% investor Eropa, dan 10% investor Indonesia. Sedangkan untuk Sukuk Global tenor 10 tahun adaIah 29% investor Islamic (termasuk Timur Tengah dan Malaysia), 29% investor Amerika Serikat, 23% investor wilayah Asia (selain Indonesia dan Malaysia), 10% investor Indonesia, dan 9% investor Eropa.
Berdasarkan jenis investor, sukuk global tenor 5 tahun didistribusikan kepada fund manager 43%, bank 40%, sovereign wealth funds/central bank 12%, insurance/pension fund 3%, dan private bank 2%. Sementara, sukuk global tenor 10 tahun didistribusikan kepada fund manager 48%, bank 39%, sovereign wealth funds/central bank 8%, insurance/pension fund 4%, dan private bank 1%.
Joint Lead Managers dan Bookrunners yang ditunjuk pemerintah untuk transaksi ini adalah Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Securities, National Bank of Abu Dhabi, dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Co-managers untuk transaksi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, sukuk global ini diterbitkan pemerintah melalui perusahaan penerbit SBSN Indonesia III, sebuah badan hukum yang dibentuk pemerintah khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.
Penerbitan sukuk global kali ini akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing). "Sukuk Global ini diterbitkan pada harga par dengan imbalan sebesar 3,40% untuk tenor 5 tahun dan 4,15% untuk tenor 10 tahun, serta telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody's dan BBBdari Fitch," kata Robert Pakpahan dalam rilisnya, Kamis (30/3/2017).
Penerbitan sukuk global ini merupakan penerbitan USD Global Sukuk terbesar dari penerbit di luar kawasan teluk (GCC), dan penerbitan USD Global Sukuk terbesar oleh pemerintah. Penerbitan ini adalah penerbitan kedelapan Sukuk Global berdenominasi USD oleh pemerintah dan yang keenam kalinya diterbitkan dalam Islamic Global Medium Term Notes (Islamic GMTN) Program.
Menurutnya, transaksi tersebut dilaksanakan sejalan dengan rencana pembiayaan pemerintah tahun 2017, sekaligus untuk memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global.
Sukuk global ini diterbitkan berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan struktur Wakalah dengan underlying berupa (i) Barang Milik Negara berupa tanah dan bangunan (51%) dan (ii) proyek-proyek Pemerintah (49%).
Setelah dilaksanakan roadshow ke beberapa kota pusat keuangan syariah di kawasan Asia, Eropa dan Timur Tengah, transaksi ini mendapat respons yang sangat baik dari para investor global dan menghasilkan jumlah penawaran lebih dari USD10,84 miliar.
"Sukuk global ini menarik minat dari berbagai kelompok investor domestik dan internasional," kata dia.
Adapun distribusi investor berdasarkan wilayah untuk sukuk global tenor 5 tahun adalah 27% investor Islamic (termasuk Timur Tengah dan Malaysia), 21% investor Amerika Serikat, 28% investor wilayah Asia (selain Indonesia dan Malaysia), 14% investor Eropa, dan 10% investor Indonesia. Sedangkan untuk Sukuk Global tenor 10 tahun adaIah 29% investor Islamic (termasuk Timur Tengah dan Malaysia), 29% investor Amerika Serikat, 23% investor wilayah Asia (selain Indonesia dan Malaysia), 10% investor Indonesia, dan 9% investor Eropa.
Berdasarkan jenis investor, sukuk global tenor 5 tahun didistribusikan kepada fund manager 43%, bank 40%, sovereign wealth funds/central bank 12%, insurance/pension fund 3%, dan private bank 2%. Sementara, sukuk global tenor 10 tahun didistribusikan kepada fund manager 48%, bank 39%, sovereign wealth funds/central bank 8%, insurance/pension fund 4%, dan private bank 1%.
Joint Lead Managers dan Bookrunners yang ditunjuk pemerintah untuk transaksi ini adalah Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Securities, National Bank of Abu Dhabi, dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Co-managers untuk transaksi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
(izz)