Terbitkan Sukuk Ritel SR014, Kemenkeu Ungkap Alasan Masyarakat Harus Berinvestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini pemerintah sedang menawarkan instrumen surat utang syariah yang khusus untuk investor ritel berjenis Sukuk Ritel (SR) seri SR014. Penerbitan sukuk ritel berbasis syariah ini dilakukan untuk mendukung upaya pendalaman pasar domestik dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan, di tengah kondisi pandemi saat ini minat investasi masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kesempatan berinvestasi melalui sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
"Pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat berinvestasi melalui sukuk ini, melalui SBSN, sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional termasuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi ini," katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (2/3/2021)
Luky menjelaskan, tidak ada perbedaan yang signifikan secara struktur untuk SR014 ini dengan yang sebelumnya.
"Jadi kalau kita secara struktur mungkin tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Misalnya dari sisi tenor, dari sisi pembelian minimumnya maupun maksimumnya, sifat yang kredibel, dari akadnya itu tidak ada perbedaan yang signifikan," ujar Luky.
"Tapi kalau kita lihat kuponnya saat ini kita menawarkan sebesar 5,47% untuk tenor tiga tahun. Ini memang lebih rendah katakanlah dibandingkan SR013. Tapi yang perlu kita lihat juga adalah acuan suku bunga yang diterbitkan oleh BI dalam bentuk BI7DRR yang memang sudah turun sampai 50 basis poin," tambah dia.
Kemudian, Luky menjelaskan beberapa keunggulan yang dimiliki SR014 yaitu, aman, sifatnya mudah, dan terjangkau. "Aman karena pokoknya dijamin oleh pemerintah, mudah dalam artian saat ini pembelian SBSN atau SR014 ini dapat dilakukan secara online. Dan terjangkau karena memang kita menyisir untuk investor ritel, minum pembelian adalah satu juta Rupiah dan maksimalnya tiga miliar Rupiah," ucap Luky. Lanjut dia, selain itu dari segi imbal hasilnya SR014 itu menarik karena cukup kompetitif dengan level 5,47%.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan, di tengah kondisi pandemi saat ini minat investasi masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kesempatan berinvestasi melalui sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
"Pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat berinvestasi melalui sukuk ini, melalui SBSN, sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional termasuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi ini," katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (2/3/2021)
Luky menjelaskan, tidak ada perbedaan yang signifikan secara struktur untuk SR014 ini dengan yang sebelumnya.
"Jadi kalau kita secara struktur mungkin tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Misalnya dari sisi tenor, dari sisi pembelian minimumnya maupun maksimumnya, sifat yang kredibel, dari akadnya itu tidak ada perbedaan yang signifikan," ujar Luky.
"Tapi kalau kita lihat kuponnya saat ini kita menawarkan sebesar 5,47% untuk tenor tiga tahun. Ini memang lebih rendah katakanlah dibandingkan SR013. Tapi yang perlu kita lihat juga adalah acuan suku bunga yang diterbitkan oleh BI dalam bentuk BI7DRR yang memang sudah turun sampai 50 basis poin," tambah dia.
Kemudian, Luky menjelaskan beberapa keunggulan yang dimiliki SR014 yaitu, aman, sifatnya mudah, dan terjangkau. "Aman karena pokoknya dijamin oleh pemerintah, mudah dalam artian saat ini pembelian SBSN atau SR014 ini dapat dilakukan secara online. Dan terjangkau karena memang kita menyisir untuk investor ritel, minum pembelian adalah satu juta Rupiah dan maksimalnya tiga miliar Rupiah," ucap Luky. Lanjut dia, selain itu dari segi imbal hasilnya SR014 itu menarik karena cukup kompetitif dengan level 5,47%.
(nng)