Cetak Rekor Muri, Podomoro University Ajarkan Pengembangan Produk
A
A
A
JAKARTA - Podomoro University dan Pemerintah daerah Victoria, Australia berhasil memecahkan rekor internasional MURI pembuatan Fruit flambe. Rektor Podomoro University Cosmas Batubara mengatakan, Fruit Flambe ini dihasilkan oleh mahasiswa program Bisnis Perhotelan yang berhasil menyajikan 99 gelas Fruit Flambe sepanjang 28 meter.
Fruit flambe merupakan buah-buahan asal Victoria ini dijadikan makanan penutup yang dimasak dengan tehnik flambe (jilatan api). Buah-buahannya sendiri diimpor langsung dari negara bagian Victoria seperti Plum, Nectarine, Peach dan Almond.
Lebih lanjut Cosmas menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kreativitas mahasiswa dalam berkreasi buah yang hanya ada sesuai musimnya. Menurutnya mahasiswa pun bisa melihat peluang pengembangan produk lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/4/2017). "Kreativitas mahasiswa sangat penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan produk. Kita ajarkan enterpreneurship sejak dini pada mahasiswa," katanya.
Pendiri Muri Jaya Suprana mengatakan, rekor ini dikatakan internasional karena belum pernah dilakukan sebelumnya di negara manapun. Dia pun menantang kedua penyelenggara untuk memecahkan rekor berikutnya tahun depan di Australia namun dengan memakai buah-buahan lokal Indonesia. "Rekor ini adalah ajang diplomasi buah-buahan yang belum pernah ada sebelumnya," katanya usai memberi plakat rekor Muri di Neo Soho Mall.
Fruit Flambe yang dibuat mahasiswa Podomoro dibuat dibawah bimbingan Chef Anton Harianto. Makanan penutup ini diawali dengan membuat bumbunya dulu dari cengkeh, bunga Lawang dan kayumanis. Campurkan bumbu dengan buah lalu direbus selama 10-15 menit. Liquor yang dipanaskan lalu dituang ke campuran tadi hingga menciptakan nyala api.
Victorian Minister for Small Busines, Innovation and Trade Phillip Dalidakis mengatakan, pemecahan rekor ini merupakan permulaan dari kerjasama berikutnya dengan Podomoro University. Pada Juni nanti, katanya, akan ada musim apel yang bisa menjadi agenda berikutnya. "Kegiatan ini bukan hanya soal buah-buahan, tetapi permulaan persahabatan dan hubungan baik antara pemerintah Victoria dengan Podomoro University," katanya.
Phillip juga berminat untuk mengajak mahasiswa Podomoro untuk ke Victoria agar merasakan pengalaman akademik dan juga melihat kehidupan masyarakat disana.
Fruit flambe merupakan buah-buahan asal Victoria ini dijadikan makanan penutup yang dimasak dengan tehnik flambe (jilatan api). Buah-buahannya sendiri diimpor langsung dari negara bagian Victoria seperti Plum, Nectarine, Peach dan Almond.
Lebih lanjut Cosmas menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kreativitas mahasiswa dalam berkreasi buah yang hanya ada sesuai musimnya. Menurutnya mahasiswa pun bisa melihat peluang pengembangan produk lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/4/2017). "Kreativitas mahasiswa sangat penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan produk. Kita ajarkan enterpreneurship sejak dini pada mahasiswa," katanya.
Pendiri Muri Jaya Suprana mengatakan, rekor ini dikatakan internasional karena belum pernah dilakukan sebelumnya di negara manapun. Dia pun menantang kedua penyelenggara untuk memecahkan rekor berikutnya tahun depan di Australia namun dengan memakai buah-buahan lokal Indonesia. "Rekor ini adalah ajang diplomasi buah-buahan yang belum pernah ada sebelumnya," katanya usai memberi plakat rekor Muri di Neo Soho Mall.
Fruit Flambe yang dibuat mahasiswa Podomoro dibuat dibawah bimbingan Chef Anton Harianto. Makanan penutup ini diawali dengan membuat bumbunya dulu dari cengkeh, bunga Lawang dan kayumanis. Campurkan bumbu dengan buah lalu direbus selama 10-15 menit. Liquor yang dipanaskan lalu dituang ke campuran tadi hingga menciptakan nyala api.
Victorian Minister for Small Busines, Innovation and Trade Phillip Dalidakis mengatakan, pemecahan rekor ini merupakan permulaan dari kerjasama berikutnya dengan Podomoro University. Pada Juni nanti, katanya, akan ada musim apel yang bisa menjadi agenda berikutnya. "Kegiatan ini bukan hanya soal buah-buahan, tetapi permulaan persahabatan dan hubungan baik antara pemerintah Victoria dengan Podomoro University," katanya.
Phillip juga berminat untuk mengajak mahasiswa Podomoro untuk ke Victoria agar merasakan pengalaman akademik dan juga melihat kehidupan masyarakat disana.
(akr)