Penghargaan Top CSR 2017 Keselarasan Strategi Perusahaan

Rabu, 05 April 2017 - 19:23 WIB
Penghargaan Top CSR 2017 Keselarasan Strategi Perusahaan
Penghargaan Top CSR 2017 Keselarasan Strategi Perusahaan
A A A
JAKARTA - Sebanyak 117 perusahaan terkemuka dari berbagai sektor industri di Indonesia mengikuti Top CSR 2017 (Corporate Social Responsibility), bertema "Aligning CSR to Business Strategy". Tercatat beberapa nama besar masuk menjadi pemenang dalam penghargaan ini.

Ketua Penyelenggara TOP CSR 2017, M Lutfi Handayani mengemukakan, ada pembeda antara Top CSR 2017 dengan penghargaan sejenis yang pernah berlangsung. Pertama, fokus penilaian pada pemenuhan ketentuan di ISO 26000. Hal ini terkait keselarasan CSR dengan strategi serta daya saing perusahaan.

"Kedua, ada penilaian khusus berupa keterkaitan program CSR sebuah perusahaan, dengan Nawacita. Khususnya di Nawacita 5, 6, dan 7," ujarnya, dalam sambutan acara di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Ketiga, lanjut dia, hasil penilaian GCG (good corporate governance/tata kelola perusahaan) yang baik, menjadi prasyarat awal untuk menerima penghargaan Top CSR 2017. "Sebab, program CSR yang efektif lebih mudah diterapkan jika GCG perusahaan telah bagus," katanya.

Keempat, penilaian di Top CSR 2017 tidak hanya melibatkan pakar dan konsultan CSR. Tetapi, turut melibatkan asosiasi bisnis dan konsultan. Termasuk dari pasar modal dan lembaga pembiayaan.

"Program CSR yang efektif-berkualitas, sudah seharusnya merupakan pendekatan strategis dan inovatif untuk memerkuat daya saing dan kinerja perusahaan. Juga, merupakan upaya kolektif perusahaan untuk memerbaiki kondisi lingkungan bisnis dan sosial-ekonomi, yang memungkinkan semua pihak berkembang optimal," tandasnya.

Dalam TOP CSR Award 2017, Hary Tanoesoedibjo (HT) selaku Chairman & CEO MNC Group mendapat penghargaan sebagai TOP Leader on CSR Commitment. Selain itu, MNC Group terpilih sebagai salah satu pemenang TOP CSR 2017 on SDGs: Community Services for Education & Health.

Adapun fokus kegiatan CSR MNC Group adalah renovasi jembatan untuk masyarakat pedesaan sebagai sarana penghubung antar desa dan daerah lainnya, sehingga membuka akses pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan akses sosial lainnya. Program ini memiliki keterkaitan yang erat dengan SDGs no 1 (Pengentasan kemiskinan), No 3 (Kesehatan), dan No 4 (Pendidikan).

Selanjutnya, rehabilitasi sekolah dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana sekolah ataupun insitusi pendidikan lainnya, untuk mendukung terciptanya lingkungan Pendidikan yang lebih nyaman sehingga dapat memacu motivasi belajar para guru dan siswa.

Kemudian, bantuan layanan kesehatan untuk masyarakat kelas bawah, sesuai dengan SDGs No 3. Jika masyarakat sehat, maka kualitas hidup masyarakat akan meningkat, karena mereka dapat belajar, berusaha, dan beraktivitas lebih baik jika kesehatannya terjaga.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6657 seconds (0.1#10.140)