Ini Kerugian Freeport jika Tak Dapat Izin Ekspor Konsentrat
A
A
A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) disebut dapat mengalami kerugian besar jika tidak mendapatkan izin ekspor konsentrat dari pemerintah. Bahkan, nilai kerugiannya bisa mencapai miliar dolar AS.
Analis Sumber Daya Alam Indonesia Rachman Wiriosudarmo mengatakan, izin ekspor Freeport tidak hanya terkait pendapatan yang hilang. Namun juga soal masyarakat Papua.
"Enggak ekspor rugi USD9 miliar duitnya saja, bukan masalah uang, tapi Papua kemarin baru berhenti operasi sebentar sudah terjadi PHK, keresahan sosial," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Menurutnya, banyak masyarakat Papua berontak karena kehilangan penghasilan dari berhentinya operasi Freeport. Bahkan, ada wacana memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mereka ribut enggak bisa makan karena Freeport tutup, yang enggak dapat bagian dari Freeport yuk pisah dari NKRI. Ini bahaya sekali, rawan sekali," kata Rachman.
Dia menjelaskan, jangan sampai Papua mengulang kesalahan yang terjadi di Timor Timur yang akhirnya lepas dari NKRI. Semua itu bisa terjadi berawal dari Hak Asasi Manusia (HAM).
"Papua sudah diujung keadaan itu, seluruh negara pasifik selatan dukung HAM enggak terjamin di Papua termasuk Afrika Selatan. Timor Timur mulai dari HAM bisa merdeka, Papua juga gitu," pungkasnya.
Analis Sumber Daya Alam Indonesia Rachman Wiriosudarmo mengatakan, izin ekspor Freeport tidak hanya terkait pendapatan yang hilang. Namun juga soal masyarakat Papua.
"Enggak ekspor rugi USD9 miliar duitnya saja, bukan masalah uang, tapi Papua kemarin baru berhenti operasi sebentar sudah terjadi PHK, keresahan sosial," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Menurutnya, banyak masyarakat Papua berontak karena kehilangan penghasilan dari berhentinya operasi Freeport. Bahkan, ada wacana memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mereka ribut enggak bisa makan karena Freeport tutup, yang enggak dapat bagian dari Freeport yuk pisah dari NKRI. Ini bahaya sekali, rawan sekali," kata Rachman.
Dia menjelaskan, jangan sampai Papua mengulang kesalahan yang terjadi di Timor Timur yang akhirnya lepas dari NKRI. Semua itu bisa terjadi berawal dari Hak Asasi Manusia (HAM).
"Papua sudah diujung keadaan itu, seluruh negara pasifik selatan dukung HAM enggak terjamin di Papua termasuk Afrika Selatan. Timor Timur mulai dari HAM bisa merdeka, Papua juga gitu," pungkasnya.
(izz)