Pemberantasan Illegal Fishing di Indonesia Ditiru Banyak Negara

Sabtu, 08 April 2017 - 16:54 WIB
Pemberantasan Illegal...
Pemberantasan Illegal Fishing di Indonesia Ditiru Banyak Negara
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim, keberhasilan Indonesia dalam memberantas penangkapan ikan secara illegal (illegal fishing), mendapat perhatian khusus dari berbagai negara.

Beberapa negara seperti China dan Thailand saat ini tengah meniru kebijakan Indonesia untuk menyelesaikan masalah perikanan di negaranya, yakni dengan membentuk Satuan Tugas, seperti Satgas 115 (Satgas Pemberantasan Illegal Fishing).

Menurut Susi, selain memberantas pencurian ikan secara ilegal, kebijakan ini telah mengawali negara-negara lain untuk memulihkan jumlah ikan dan kelestarian laut negaranya.

"Beberapa negara melakukan policy moratorium penangkapan ikan secara keras. Seperti Laos, Myanmar juga ikut buat Satgas. Kamboja juga sama. Thailand, China dan Vietnam juga ikutan moratorium kapal ikan," katanya dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Mantan Bos Susi Air ini menuturkan, China bahkan sudah sejak tahun lalu memberlakukan moratorium penangkapan ikan di perairannya. Hal itu membuat kapal-kapal ikan dari Negeri Tirai Bambu tersebut berlayar ke perairan jauh. Begitu pun dengan Thailand.

"Saya lihat China dan Thailand ketatkan penangkapan ikan luar biasa, China sudah moratorium. Terus apa kemudian boleh tangkap ikan di laut kita? Ya enggak boleh, kita tangkap. Enak saja mereka yang panen ikan kita," imbuh dia.

Efek dari keberhasilan pemberantasan illegal fishing tersebut, tentunya berdampak positif pada hasil tangkapan, terutama jumlah ikan yang melimpah.

"Di Ambon, di pinggirannya saja rata-rata sudah bisa nangkap ikan yang beratnya 4 kg. Kalau policy ini dijaga, bisa-bisa tuna ada di pinggiran dengan bobot 30 kg. Akan tetapi harus monitor terus stok ikannya. Cerita lama yang kembali diulang-ulang, yang katanya ABK dari 1.032 kapal eks asing nganggur itu harus dikoreksi. Di Ambon banyak orang nangkap ikan pakai tombak, bisa dapat 10-20 kg, saking banyaknya," tuturnya.

Meski menjadi percontohan beberapa negara, Susi menilai Indonesia harus terus melakukan evaluasi dari kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan. Profesi nelayan yang merupakan stakeholder langsung kebijakannya perlu diperhatikan. Oleh karenanya, KKP membuat program asuransi nelayan.
(ven)
Berita Terkait
KKP Segel Lahan Proyek...
KKP Segel Lahan Proyek Reklamasi di Batam
Menteri KKP Kasih Bocoran...
Menteri KKP Kasih Bocoran 3 Potensi Investasi ke Pelaku Usaha
KKP Workshop Penyuluh...
KKP Workshop Penyuluh Perikanan untuk Kembangkan Informasi
Disrupsi Data Perikanan
Disrupsi Data Perikanan
Kementerian Kelautan...
Kementerian Kelautan dan Perikanan Berhentikan Dirjen Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan...
Kementerian Kelautan dan Perikanan Resmi Punya Logo Baru
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
8 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
9 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
13 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
14 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
14 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
15 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved