Ini Kesepakatan Donald Trump dan Xi Jinping
A
A
A
PALM BEACH - Presiden Amerika Serikat Donald John Trump dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Dalam kesepakatan itu, Trump menekan Xi untuk mengekang program nuklir Korea Utara dan membantu mengurangi defisit perdagangan AS dengan Beijing.
Melansir dari CNBC, Senin (10/4/2017), Trump berbicara secara terbuka tentang pertemuan pertamanya dengan pemimpin China. Kesepakatan di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, tersebut akhirnya berhasil mempersempit perbedaan pendapat selama ini dan membuat babak baru dalam kerja sama ekonomi.
Xi lantas mendukung program 100 hari pemerintahan Trump dengan membantu meningkatkan ekspor AS ke China dalam rangka mengurangi surplus perdagangan China dengan Amerika. Sebagai balasan, Trump berjanji menghentikan tudingan negatif kepada China yang dilontarkan selama kampanye lalu.
“Kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam hubungan dengan China. Dan hubungan saya dengan Presiden Xi, saya pikir luar biasa,” ujar Trump kepada wartawan.
Adapun Xi Jinping menyatakan pertemuan dengan Trump sarat suasana positif. “Kami terlibat dalam pembicaraan dan pemahaman lebih dalam dan saling membangun kepercayaan. Saya percaya hubungan persahabatan ini akan meningkatkan stabilitas dan perdamaian dunia,” balas Xi.
Kantor berita China Xinhua pada Senin (10/4), memberitakan Xi juga mendorong Amerika untuk mendukung program Jalur Sutera Modern, dimana China akan melakukan kerja sama bidang infrastruktur di seluruh Asia, Afrika, dan Eropa. Selain itu, Xi meminta AS untuk saling bekerja sama di bidang militer dan pertahanan.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross menyambut baik kemauan China untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Masalah defisit perdagangan AS dengan China memang menjadi isu sensitif bagi Trump, bahkan Presiden dari Partai Republik itu kerap mengkritik praktik perdagangan China. Mengutip dari CNBC, defisit perdagangan kedua negara pada Februari kemarin menurun seiring melemahnya impor dari China ke AS, sementara ekspor Amerika naik ke Negeri Tirai Bambu.
Departemen Perdagangan AS mengatakan defisit jatuh ke level USD43,6 miliar pada Februari, melemah 9,6% dari posisi Januari sebesar USD48,2 miliar. Alhasil ekspor AS naik 0,2% menjadi USD192,9 miliar berbanding impor China yang turun 1,8% menjadi USD236,4 miliar, karena aliran barang-barang China anjlok hingga USD8,6 miliar akibat penurunan besar dalam impor ponsel.
Melansir dari CNBC, Senin (10/4/2017), Trump berbicara secara terbuka tentang pertemuan pertamanya dengan pemimpin China. Kesepakatan di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, tersebut akhirnya berhasil mempersempit perbedaan pendapat selama ini dan membuat babak baru dalam kerja sama ekonomi.
Xi lantas mendukung program 100 hari pemerintahan Trump dengan membantu meningkatkan ekspor AS ke China dalam rangka mengurangi surplus perdagangan China dengan Amerika. Sebagai balasan, Trump berjanji menghentikan tudingan negatif kepada China yang dilontarkan selama kampanye lalu.
“Kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam hubungan dengan China. Dan hubungan saya dengan Presiden Xi, saya pikir luar biasa,” ujar Trump kepada wartawan.
Adapun Xi Jinping menyatakan pertemuan dengan Trump sarat suasana positif. “Kami terlibat dalam pembicaraan dan pemahaman lebih dalam dan saling membangun kepercayaan. Saya percaya hubungan persahabatan ini akan meningkatkan stabilitas dan perdamaian dunia,” balas Xi.
Kantor berita China Xinhua pada Senin (10/4), memberitakan Xi juga mendorong Amerika untuk mendukung program Jalur Sutera Modern, dimana China akan melakukan kerja sama bidang infrastruktur di seluruh Asia, Afrika, dan Eropa. Selain itu, Xi meminta AS untuk saling bekerja sama di bidang militer dan pertahanan.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross menyambut baik kemauan China untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Masalah defisit perdagangan AS dengan China memang menjadi isu sensitif bagi Trump, bahkan Presiden dari Partai Republik itu kerap mengkritik praktik perdagangan China. Mengutip dari CNBC, defisit perdagangan kedua negara pada Februari kemarin menurun seiring melemahnya impor dari China ke AS, sementara ekspor Amerika naik ke Negeri Tirai Bambu.
Departemen Perdagangan AS mengatakan defisit jatuh ke level USD43,6 miliar pada Februari, melemah 9,6% dari posisi Januari sebesar USD48,2 miliar. Alhasil ekspor AS naik 0,2% menjadi USD192,9 miliar berbanding impor China yang turun 1,8% menjadi USD236,4 miliar, karena aliran barang-barang China anjlok hingga USD8,6 miliar akibat penurunan besar dalam impor ponsel.
(ven)