Properti Perkantoran di Surabaya Dinilai Prospektif

Rabu, 12 April 2017 - 00:42 WIB
Properti Perkantoran...
Properti Perkantoran di Surabaya Dinilai Prospektif
A A A
JAKARTA - Praktisi dan konsultan bisnis properti melihat potensi keuntungan dari investasi ruang perkantoran di kawasan Surabaya Barat, khususnya koridor HR Muhamad-Darmo-Mayjen Sungkono yang menghubungkan daerah Barat dan Selatan.

Konsultan properti Colliers International dalam risetnya menyebutkan, memasuki 2017, pasokan ruang kantor di Surabaya akan sangat terbatas. Terutama di koridor Surabaya bagian Barat sebagai jalur yang memiiki potensi pertumbuhan tinggi atau jalur yang akan memberikan pasokan sekitar 128 ribu meter persegi ruang kantor atau 73% pasokan selama periode 2016-2018.

Direktur Marketing PT Intiland Grande Harto Laksono mengatakan, perkantoran di Barat Surabaya sangat prospektif karena selain didukung infrastruktur jalan tol, juga sebagian besar kelas menengah menghuni kawasan tersebut.

"Apalagi dalam tahun 2017 ini, industri terutama di kawasan sekitar Surabaya diperkirakan tumbuh pesat seiring membaiknya iklim investasi," kata Harto di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Harto memperkirakan tingkat hunian perkantoran terutama yang memiliki fasilitas lengkap akan lebih diminati. Fasilitas lengkap yang dimaksud adanya internet berkecepatan tinggi, backup listrik memadai, parkir leluasa, serta ruang pertemuan.

Menurut dia, meskipun pasokan ruang perkantoran di Surabaya mengalami kenaikan, namun belum terlihat akan mengalami kelebihan pasok (over supply) karena industri di Jawa Timur juga berkembang pesat, sehingga membutuhkan kantor representatif.

"Memang kalau dibandingkan dengan Jakarta, ruang perkantoran di Surabaya relatif masih sedikit, sehingga tingkat huniannya juga tinggi dapat mencapai 90 persen untuk yang sudah lama dibangun," ujar Harto.

Hal yang sama disampaikan Direktur Marketing PT Mitra Agung Surabaya, Ivi Santoso yang mengembangkan Satoria Tower. Gedung perkantoran yang berada di HR Muhamad tersebut mengaplikasikan infrastruktur yang memadukan berbagai fitur smart office berbasis Internet dan nirkabel, melalui jaringan Fiber Optic dengan teknologi 10G.

Teknologi yang diterapkan di Satoria Tower tersebut akan memudahkan pengaturan secara otomatis seluruh tower dan setiap unit kantor tenant mulai lighting, temperatur ruangan, alarm kebakaran, motion detector, media interaktif, intelligent access control, AV conference, hingga monitor energy usage. Selain itu, infrastruktur berteknologi tinggi tersebut juga mampu mengakomodasi kebutuhan transfer data digital besar dengan kecepatan tinggi dan layanan Multiple Play.

Menurut Ivi, Satoria Tower juga akan dilengkapi dengan gym dan fitness center, sky pool & bar, lounge, pre-function room, ballroom berkapasitas 400 tempat duduk serta cafe resto dengan atmosfer hip. "Kami optimistis Satoria Tower akan menjadi ikon baru menara perkantoran di CBD Surabaya Barat. Dengan demikian potensi keuntungan buat investor cukup besar," katanya.

Jika dilihat dari sisi tingkat hunian, menurut Harto, sebagian besar penghuni perkantoran di Surabaya Barat berasal dari perusahaan finansial, manufaktur, perdagangan, serta kantor cabang dengan luasan berkisar 60 sampai 80 meter pesegi.

Market Report yang diterbitkan konsultan properti, Colliers International menyebutkan tingkat hunian rata-rata pada tahun 2016 mencapai 81%, sedangkan harga sewa naik 28%, dibandingkan semester sebelumnya sebesar Rp140.000 per meter persegi per bulan.

Untuk perkantoran, sebagian besar perusahaan di Surabaya memilih di pusat kota atau di sebelah Barat, keduanya memiliki karateristik berbeda. Kalau di sebelah Barat karena adanya kemudahan akses jalan, sedangkan di pusat kota lebih dekat dengan pusat kegiatan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0824 seconds (0.1#10.140)