REI Expo DIY, Pasar Rumah Dua Lantai Menurun
A
A
A
YOGYAKARTA - Pasar rumah dua lantai di Yogyakarta mengalami perlambatan dalam setahun terakhir. Kondisi perekonomian yang tak kunjung membaik di tambah dengan semakin mahalnya harga tanah di wilayah ini mengakibatkan peminat dari rumah dua lantai terus menurun. Namun situasi berbeda ada pada pasar rumah satu lantai.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI)Yogyakarta, Ngatijo mengatakan, secara umum pasar properti di Yogyakarta memang tengah mengalami perbaikan. Peningkatan transaksi banyak terjadi pada rumah satu lantai. Sementara untuk penjualan rumah dua lantai masih mengalami penurunan.
"Kondisi ekonomi yang belum berpihak memang masih menjadi kendala," tutur Ngatijo saat pembukaan pameran REI Expo di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Rabu (12/4/2017).
Harga rumah dua lantai yang rata-rata di atas Rp1 miliar memang menjadi kendala tersendiri untuk melakukan penjualan di tengah perekonomian yang masih melemah. Berbeda dengan rumah dengan harga di bawah Rp500 juta, kini banyak diincar para pembeli. Hal tersebut imbas dari semakin tumbuhnya kelas ekonomi menengah.
Di samping itu, kecenderungan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mengalami penurunan menjadi faktor lain. Karena peminat dari rumah harga di bawah Rp500 juta kebanyakan juga melakukan pembelian dengan cara KPR. Sehingga sangat membantu penjualan rumah di bawah Rp500 juta tersebut.
"Karena rumah dua lantai sedang sepi, peserta pameran REI Expo juga menurun tahun ini," tambahnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI)Yogyakarta, Ngatijo mengatakan, secara umum pasar properti di Yogyakarta memang tengah mengalami perbaikan. Peningkatan transaksi banyak terjadi pada rumah satu lantai. Sementara untuk penjualan rumah dua lantai masih mengalami penurunan.
"Kondisi ekonomi yang belum berpihak memang masih menjadi kendala," tutur Ngatijo saat pembukaan pameran REI Expo di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Rabu (12/4/2017).
Harga rumah dua lantai yang rata-rata di atas Rp1 miliar memang menjadi kendala tersendiri untuk melakukan penjualan di tengah perekonomian yang masih melemah. Berbeda dengan rumah dengan harga di bawah Rp500 juta, kini banyak diincar para pembeli. Hal tersebut imbas dari semakin tumbuhnya kelas ekonomi menengah.
Di samping itu, kecenderungan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mengalami penurunan menjadi faktor lain. Karena peminat dari rumah harga di bawah Rp500 juta kebanyakan juga melakukan pembelian dengan cara KPR. Sehingga sangat membantu penjualan rumah di bawah Rp500 juta tersebut.
"Karena rumah dua lantai sedang sepi, peserta pameran REI Expo juga menurun tahun ini," tambahnya.
(ven)