Rupiah Dinilai Lebih Stabil Dibanding Negara Berkembang Lain
A
A
A
JAKARTA - Bank Dunia menilai pergerakan rupiah cukup stabil selama beberapa tahun terakhir. Hal ini setelah melihat rupiah hampir tidak terjadi fluktuasi signifikan.
Ekonom Senior World Bank untuk Indonesia Hans Anand Beck mengatakan, meski tidak dalam posisi yang membuat prediksi mata uang asing, namun Bank Dunia melihat kestabilan rupiah cukup baik dibanding fluktuasi mata uang negara berkembang di Asia Pasifik.
"Terkait nilai tukar rupiah kita, World Bank sendiri tidak dalam posisi membuat proyeksi untuk nilai tukar asing termasuk rupiah. Namun yang bisa saya katakan adalah rupiah dalam beberapa tahun terakhir cukup dilihat sebagai salah satu currency yang stabil," ujarnya di Kantor World Bank, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Dia mengatakan, kestabilan tersebut lantaran fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai World Bank sudah cukup kuat dan adanya usaha pemerintah untuk memperbaiki sektor investasi.
"Iklim investasi di sini sudah cukup kuat. Cukup positif, sehingga ekonomi dan currency-nya Indonesia stabil," kata Hans.
Sementara terkait berbagai macam asumsi, lanjut dia, asumsi ekonomi makro dari World Bank sudah cukup in line dengan pemerintah Indonesia. Meski ada perbedaan poin sedikit, namun World Bank tetap melihat dari kondisi yang ada saat ini.
"Bisa dilihat di economic quarterly kita, di situ asumsi kita yang terakhir yang masuk adalah growth untuk konsumsi dan sejumlah hal seperti inflasi juga sudah in line," tuturnya.
Ekonom Senior World Bank untuk Indonesia Hans Anand Beck mengatakan, meski tidak dalam posisi yang membuat prediksi mata uang asing, namun Bank Dunia melihat kestabilan rupiah cukup baik dibanding fluktuasi mata uang negara berkembang di Asia Pasifik.
"Terkait nilai tukar rupiah kita, World Bank sendiri tidak dalam posisi membuat proyeksi untuk nilai tukar asing termasuk rupiah. Namun yang bisa saya katakan adalah rupiah dalam beberapa tahun terakhir cukup dilihat sebagai salah satu currency yang stabil," ujarnya di Kantor World Bank, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Dia mengatakan, kestabilan tersebut lantaran fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai World Bank sudah cukup kuat dan adanya usaha pemerintah untuk memperbaiki sektor investasi.
"Iklim investasi di sini sudah cukup kuat. Cukup positif, sehingga ekonomi dan currency-nya Indonesia stabil," kata Hans.
Sementara terkait berbagai macam asumsi, lanjut dia, asumsi ekonomi makro dari World Bank sudah cukup in line dengan pemerintah Indonesia. Meski ada perbedaan poin sedikit, namun World Bank tetap melihat dari kondisi yang ada saat ini.
"Bisa dilihat di economic quarterly kita, di situ asumsi kita yang terakhir yang masuk adalah growth untuk konsumsi dan sejumlah hal seperti inflasi juga sudah in line," tuturnya.
(izz)