Difungsikan Darurat, 65 Km Tol Solo-Ngawi Dipakai Arus Mudik

Sabtu, 15 April 2017 - 10:25 WIB
Difungsikan Darurat, 65 Km Tol Solo-Ngawi Dipakai Arus Mudik
Difungsikan Darurat, 65 Km Tol Solo-Ngawi Dipakai Arus Mudik
A A A
SOLO - Jalan tol Solo-Ngawi kembali disiapkan untuk arus mudik dan balik Lebaran, meski belum sepenuhnya rampung. Jalur yang dipakai diperpanjang dari pintu masuk tol di kawasan Ngasem, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah hingga Walikukun, Ngawi, Jawa Timur.

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno mengatakan, ruas tol yang difungsikan secara darurat untuk arus mudik tahun ini mencapai 65 kilometer dari pintu masuk Ngasem hingga Walikukun. Sedangkan tahun lalu, ruas tol yang dipakai hanya sepanjang 25 kilometer dari pintu masuk di Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar hingga Pungkruk, Sidoharjo, Sragen. “Sehingga nanti bisa keluar di pintu Kebakkramat, Sragen, dan Walikukun,” ungkap David Wijayatno, Sambtu (15/4/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan Jalur tol saat arus mudik hanya dipakai satu arah dan dibuka pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. Menurutnya jalur tol sengaja hanya dipakai saat siang hari mengingat belum ada penerangan lampu yang mendukung pemakaian malam hari.

Selain itu, dia menambahkan masih terdapat banyak lintasan pertemuan dengan jalan desa karena overpass belum selesai. “Sehingga di titik overpass akan diamankan oleh petugas agar pengguna jalan tol maupun masyarakat yang melintas di lokasi itu sama-sama aman,” terangnya.

Tercatat ada 40 titik perlintasan yang perlu diamankan oleh petugas. Kaki overpass belum dibangun karena pembebasan tanahnya belum tuntas. Pasalnya ada perubahan desain yang mengakibatkan kebutuhan tanah menjadi membengkak. Semula tanjakan overpass diperbolehkan hingga 10%. Namun kini maksimal hanya 5% agar jalan tidak menanjak dan tetap landai.

Imbasnya adalah dibutuhkan tanah yang lebih panjang. Sesuai rencana, jalan tol Solo-Ngawi akan dibuka untuk arus mudik ke arah timur mulai H-6 Lebaran atau 19 Juni mendatang. Sedangkan arus balik atau ke arah barat diberlakukan H+7 Lebaran. Jalur sepanjang 65 kilometer hampir semuanya telah dibeton. Kecuali di kawasan Mantingan, Ngawi terdapat dua lokasi lahan yang belum dibebaskan.

David mengutarakan dengan demikian, pihaknya sedikit membuat jalan darurat sepanjang 100 meter. Jalan tol mulai Ngasem hingga Karanganyar penyelesaiannya telah mencapai 95%. Sedangkan Karanganyar-Mantingan progress penyelesaian mencapai 76%, sementara Mantingan-Ngawi baru 55%. “Di Walikukun sudah beton tapi di dua tempat belum lurus karena ada dua lahan belum bebas,” terangnya.

Pemakaian jalan tol untuk arus mudik dan balik Lebaran masih digratiskan. PT SNJ selaku operator jalan Solo-Ngawi juga menyediakan ambulan, Derek, dan petugas patrol. Juga disediakan rest area darurat di Masaran, Sragen, toilet dan mushola. “Untuk Lebaran kecepatan maksimal hanya 60 kilometer,” urainya.

Diprediksi, jumlah pengguna jalan tol saat arus mudik lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 4.000 mobil. Sebab, para pemudik dari Jalan Raya Semarang-Boyolali dapat langsung masuk ke pintu tol Ngasem. Demikian pula dari arah Yogyakarta-Solo akan diarahkan belok kiri dari Tugu Kartasura, Sukoharjo agar masuk ke pintu tol Ngasem.

Berbeda dengan tahun lalu yang pintu tol di Desa KLodran di Jalan Adi Soemarmo, Colomadu, pengguna jalan cukup kesulitan mengakses karena rambu penunjukkan arah diletakkan di bawah. Diakui, progress pembangunan jalan tol paket dua untuk Mantingan-Ngawi cukup terlambat. Hal itu disebabkan karena karena cuaca yang hujan terus menerus.

Selain itu, lahan yang belum dapat dibebaskan memang sangat menghambat. Sehingga truk tidak bisa bebas keluar masuk karena pemakaian jalan desa dilarang oleh masyarakat. Meski dengan, pihaknya tetap mematok jalan tol Solo-Ngawi dapat beroperasi tahun 2017. “Dengan catatan semua lahan dapat dibebaskan Mei mendatang,” tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6297 seconds (0.1#10.140)