Bank Sampoerna Proyeksikan Laba Bersih Kuartal I/2017 Naik 10%
Bank Sampoerna Proyeksikan Laba Bersih Kuartal I/2017 Naik 10%
A
A
A
JAKARTA - Corporate Communication and Investor Relation Head PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) Ridy Sudarma mengemukakan, perusahaan yang baik memiliki beberapa syarat. Salah satunya mencatatkan laba bersih atau keuntungan.
Ridy menjelaskan, Bank Sampoerna memproyeksikan laba bersih Rp13 miliar pada kuartal I/2017. Target itu lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya Rp11 miliar.
"Laba bersih kuartal I tahun lalu Rp11 miliar, kalau Januari sampai Desember 2016 Rp34 miliar. Proyeksi kita kuartal I 2017 adalah Rp13 miliar, naik 10% year on year (yoy)," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Menurut Ridy, perusahaan atau bank menghasilkan profit bisa ditunjukkan dari angka return of asset (RoA) serta return of equity (RoE). Sebab, keduanya menyangkut pendapatan investor.
"Seberapa besar investor dapat keuntungan. Bagus enggak kenaikannya dilihat dari ROA dan ROE. Di mana RoA bank Sampoerna pada kuartal pertama diproyeksikan 0,89% dan RoE 4,69%," kata Ridy.
RoA, lanjut dia, merupakan cerminan dari kekayaan yang dimiliki bank dengan seberapa besar menghasilkan keuntungan. Sementara, RoE lebih ke keuntungan yang didapat oleh pemegang saham di perusahaan tersebut.
"Bank Sampoerna RoA 0,89%, bagus atau buruk? Masih bisa sangat ditingkatkan. RoE kalau si pemegang saham punya ekuitas Rp1 triliun di Bank Sampoerna, berapa keuntungannya? Keuntungan yang dinikmati 4,69%," pungkasnya.
Ridy menjelaskan, Bank Sampoerna memproyeksikan laba bersih Rp13 miliar pada kuartal I/2017. Target itu lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya Rp11 miliar.
"Laba bersih kuartal I tahun lalu Rp11 miliar, kalau Januari sampai Desember 2016 Rp34 miliar. Proyeksi kita kuartal I 2017 adalah Rp13 miliar, naik 10% year on year (yoy)," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Menurut Ridy, perusahaan atau bank menghasilkan profit bisa ditunjukkan dari angka return of asset (RoA) serta return of equity (RoE). Sebab, keduanya menyangkut pendapatan investor.
"Seberapa besar investor dapat keuntungan. Bagus enggak kenaikannya dilihat dari ROA dan ROE. Di mana RoA bank Sampoerna pada kuartal pertama diproyeksikan 0,89% dan RoE 4,69%," kata Ridy.
RoA, lanjut dia, merupakan cerminan dari kekayaan yang dimiliki bank dengan seberapa besar menghasilkan keuntungan. Sementara, RoE lebih ke keuntungan yang didapat oleh pemegang saham di perusahaan tersebut.
"Bank Sampoerna RoA 0,89%, bagus atau buruk? Masih bisa sangat ditingkatkan. RoE kalau si pemegang saham punya ekuitas Rp1 triliun di Bank Sampoerna, berapa keuntungannya? Keuntungan yang dinikmati 4,69%," pungkasnya.
(dmd)
Explore More