Pemerintah Genjot Konsumsi Ikan
A
A
A
SEMARANG - Tingkat konsumsi ikan di Kota Semarang mencapai 28 kilogram (Kg) setiap orang. Jumlah tersebut melebihi target tingkat konsumsi ikan yang ditetapkan oleh Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebesar 24 Kg per orang per tahun.
Meski melebih target provinsi, namun tingkat konsumsi ikan tersebut masih lebih rendah dibandingkan tingkat konsumsi nasional yang mencapai 43 kg per orang per tahun. Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gede Made Agung mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan dengan mengejar target 30 kg per orang per tahun.
Dia menerangkan, tingginya konsumsi ikan di kota Semarang tidak lepas dari dukungan keberadaan pasar grosir ikan Rejomulyo yang merupakan pasar grosir ikan terbesar kedua di Indonesia. “Di pasar Kobong setiap harinya 125 ton ikan diperjualbelikan, yang merupakan kiriman dari Solo, Salatiga, Rembang, Jawa Timur, Demak, sampai Pekalongan. Untuk Kota Semarang sendiri, hanya sekitar 25 ton dari total 125 ton,” jelasnya.
Dalam upaya menggenjot konsumsi ikan di Kota Semarang, I Gede Made mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah di antaranya perlombaan dan sosialisasi baik itu kepada petani ikan maupun konsumen. Seperti perlombaan yang dilakukan, di halaman Balaikota yang bertajuk “Lomba Masak Ikan Tingkat Kota Semarang Tahun 2017” dalam rangka memeriahkan HUT ke 470 Kota Semarang, kemarin.
"Banyak variasi yang kita lakukan, diantaranya lomba masak ikan, pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk pengolahan ikan, budi daya ikan itu rutin kita lakukan, sosialisasi gemar makan ikan," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengungkapkan, melalui lomba ini juga dapat mendukung program yang dicanangkan pemerintah pusat, melalui gerakan makan ikan. “Menurut standar nasional diharapkan mencapai angka 43,88 kg per tahun. Namun Kota Semarang masih mencapai angka 28-30 kg per tahun. Di samping itu secara tidak langsung dapat membantu mengangkat penghasilan para nelaya,” ujarnya.
Sementara itu, dalam perlombaan ini, diikuti oleh peserta yang berasal dari 16 Tim Penggerak PKK kecamatan se-Kota Semarang. Masing-masing kecamatan diwakili 1 tim yang terdiri dari 2 orang. Penyelenggara menyiapkan total hadiah sebesar Rp 11.250.000 ditambah piagam dan trophy Wali Kota.
Hasil pemenang dinobatkan juara satu, PKK Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunung Pati, sedangkan juara dua diraih oleh PKK Kelurahan Plamongan Sari, Kecamatan Pedurungan dan PKK Kelurahan Bangunharjo Kecamatan Semarang Tengah meraih posisi juara tiga. Sementara juara berbakat diraih Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen dan Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan.
Meski melebih target provinsi, namun tingkat konsumsi ikan tersebut masih lebih rendah dibandingkan tingkat konsumsi nasional yang mencapai 43 kg per orang per tahun. Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gede Made Agung mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan dengan mengejar target 30 kg per orang per tahun.
Dia menerangkan, tingginya konsumsi ikan di kota Semarang tidak lepas dari dukungan keberadaan pasar grosir ikan Rejomulyo yang merupakan pasar grosir ikan terbesar kedua di Indonesia. “Di pasar Kobong setiap harinya 125 ton ikan diperjualbelikan, yang merupakan kiriman dari Solo, Salatiga, Rembang, Jawa Timur, Demak, sampai Pekalongan. Untuk Kota Semarang sendiri, hanya sekitar 25 ton dari total 125 ton,” jelasnya.
Dalam upaya menggenjot konsumsi ikan di Kota Semarang, I Gede Made mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah di antaranya perlombaan dan sosialisasi baik itu kepada petani ikan maupun konsumen. Seperti perlombaan yang dilakukan, di halaman Balaikota yang bertajuk “Lomba Masak Ikan Tingkat Kota Semarang Tahun 2017” dalam rangka memeriahkan HUT ke 470 Kota Semarang, kemarin.
"Banyak variasi yang kita lakukan, diantaranya lomba masak ikan, pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk pengolahan ikan, budi daya ikan itu rutin kita lakukan, sosialisasi gemar makan ikan," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengungkapkan, melalui lomba ini juga dapat mendukung program yang dicanangkan pemerintah pusat, melalui gerakan makan ikan. “Menurut standar nasional diharapkan mencapai angka 43,88 kg per tahun. Namun Kota Semarang masih mencapai angka 28-30 kg per tahun. Di samping itu secara tidak langsung dapat membantu mengangkat penghasilan para nelaya,” ujarnya.
Sementara itu, dalam perlombaan ini, diikuti oleh peserta yang berasal dari 16 Tim Penggerak PKK kecamatan se-Kota Semarang. Masing-masing kecamatan diwakili 1 tim yang terdiri dari 2 orang. Penyelenggara menyiapkan total hadiah sebesar Rp 11.250.000 ditambah piagam dan trophy Wali Kota.
Hasil pemenang dinobatkan juara satu, PKK Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunung Pati, sedangkan juara dua diraih oleh PKK Kelurahan Plamongan Sari, Kecamatan Pedurungan dan PKK Kelurahan Bangunharjo Kecamatan Semarang Tengah meraih posisi juara tiga. Sementara juara berbakat diraih Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen dan Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan.
(akr)