Waspadai Potensi Rupiah Melemah Pasca Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah telah membuka peluang pelemahan lanjutan. Minimnya sentimen negatif tampaknya tidak dihiraukan pasar yang cenderung melepas rupiah seiring penguatan yang terjadi di hari-hari sebelumnya.
Adapun dari sentimen Pilkada, tidak terlalu banyak mempengaruhi. Di sisi lain, perhatikan juga sentimen jelang RDG-BI untuk menentukan besaran tingkat suku bunga dan pandangan BI terhadap kondisi makro dan moneter Indonesia.
"Kami perkirakan BI masih akan mempertahankan besaran 7 days repo rate di level 4,75%. Tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan, terutama jika sepanjang libur Pilkada DKI, kondisi global cenderung melemah dan berpengaruh pada rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.317/USD dan resisten Rp13.260/USD.
Sementara, pelemahan lanjutan seperti yang diperkirakan sebelumnya kembali terjadi. Padahal laju USD kembali melemah seiring adanya sentimen penilaian manipulasi mata uang antara JPY dan USD.
Di sisi lain, laju GBP berbalik melonjak setelah pernyataan Theresa May yang meminta percepatan pemilu di Inggris. Sementara dari dalam negeri tidak adanya sentimen negatif.
Adapun langkah BI yang menerbitkan dua aturan baru terkait pinjaman dan pembiayaan likuiditas jangka pendek tampaknya tidak terlalu ditanggapi.
"Apalagi jelang Pilkada DKI yang seperti kami sampaikan sebelumnya, dimana tidak banyak berpengaruh pada laju rupiah," pungkasnya.
Adapun dari sentimen Pilkada, tidak terlalu banyak mempengaruhi. Di sisi lain, perhatikan juga sentimen jelang RDG-BI untuk menentukan besaran tingkat suku bunga dan pandangan BI terhadap kondisi makro dan moneter Indonesia.
"Kami perkirakan BI masih akan mempertahankan besaran 7 days repo rate di level 4,75%. Tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan, terutama jika sepanjang libur Pilkada DKI, kondisi global cenderung melemah dan berpengaruh pada rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.317/USD dan resisten Rp13.260/USD.
Sementara, pelemahan lanjutan seperti yang diperkirakan sebelumnya kembali terjadi. Padahal laju USD kembali melemah seiring adanya sentimen penilaian manipulasi mata uang antara JPY dan USD.
Di sisi lain, laju GBP berbalik melonjak setelah pernyataan Theresa May yang meminta percepatan pemilu di Inggris. Sementara dari dalam negeri tidak adanya sentimen negatif.
Adapun langkah BI yang menerbitkan dua aturan baru terkait pinjaman dan pembiayaan likuiditas jangka pendek tampaknya tidak terlalu ditanggapi.
"Apalagi jelang Pilkada DKI yang seperti kami sampaikan sebelumnya, dimana tidak banyak berpengaruh pada laju rupiah," pungkasnya.
(ven)