Mendag Enggar Pastikan Stok Pangan Jelang Puasa Aman
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan, pasokan bahan pangan menjelang puasa dan lebaran tahun 2017 dalam posisi aman. Enggar menjelaskan, untuk beberapa komoditas meskipun terjadi kenaikan harga sedikit, namun pasokan supplainya masih terbilang aman.
"Jadi kita mengecek volatile dan bahan pokok pangan dicek juga mengenai perkembangan harganya, dan ketersediaan. Ketersediaan aman. Hanya distribusi di beberapa tempat, dan hari ini saya akan kumpulkan semuanya sudah, untuk pendistribusiannya," terang Enggar usai rapat koordinasi ketersediaan bahan pangan di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Untuk beras sendiri, sempat dikhawatirkan, lantaran harganya di beberapa daerah cukup rendah. "Beras memang cukup aman, tapi saya malah takut kerendahan (harganya)," kata dia.
Untuk minyak goreng kemasan sederhana, diakui Mendag guna mengurangi waktu pendistribusian, dia meminta untuk mempercepat proses packaging agar tidak memakan waktu. "Packagingnya itu kan dimasukin untuk bantalan itu. Kalau bisa dibantu ngepack, ngeplastikin itu minyak goreng," imbuhnya.
Untuk telur, dia menganggap tak jadi masalah ada kenaikan Rp2.000 per kilo agar penjual telur bergembira. Kemudian untuk daging sapi, Enggar membantah bahwa harganya sudah Rp116 ribu per kg.
"Anda lihat daging beku enggak, daging beku seluruh Indonesia sudah Rp80 ribu. Kamu pegang, daging segar, dingin atau enggak. Jadi semuanya sudah mencukupi. Lebih dari cukup," pungkasnya.
"Jadi kita mengecek volatile dan bahan pokok pangan dicek juga mengenai perkembangan harganya, dan ketersediaan. Ketersediaan aman. Hanya distribusi di beberapa tempat, dan hari ini saya akan kumpulkan semuanya sudah, untuk pendistribusiannya," terang Enggar usai rapat koordinasi ketersediaan bahan pangan di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Untuk beras sendiri, sempat dikhawatirkan, lantaran harganya di beberapa daerah cukup rendah. "Beras memang cukup aman, tapi saya malah takut kerendahan (harganya)," kata dia.
Untuk minyak goreng kemasan sederhana, diakui Mendag guna mengurangi waktu pendistribusian, dia meminta untuk mempercepat proses packaging agar tidak memakan waktu. "Packagingnya itu kan dimasukin untuk bantalan itu. Kalau bisa dibantu ngepack, ngeplastikin itu minyak goreng," imbuhnya.
Untuk telur, dia menganggap tak jadi masalah ada kenaikan Rp2.000 per kilo agar penjual telur bergembira. Kemudian untuk daging sapi, Enggar membantah bahwa harganya sudah Rp116 ribu per kg.
"Anda lihat daging beku enggak, daging beku seluruh Indonesia sudah Rp80 ribu. Kamu pegang, daging segar, dingin atau enggak. Jadi semuanya sudah mencukupi. Lebih dari cukup," pungkasnya.
(akr)