Kredit UKM Danamon Capai Rp26,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Danamon Tbk per Maret 2017, membukukan pertumbuhan pada segmen enterprise, usaha kecil dan menengah (UKM) dan mortgage. Dimana, portofolio enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 9% menjadi Rp36 triliun.
Kredit pada segmen UKM tumbuh 13% menjadi Rp26,1 triliun. "Secara bersamaan, kredit mortgage tumbuh 25% menjadi Rp4,7 triliun," kata Direktur Utama Bank Danamon Indonesia, Sng Seow Wah di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Sedangkan di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4% menjadi Rp117 triliun pada akhir kuartal I tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya.
Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan sebesar 3% secara year-on-year menjadi Rp43,8 triliun. Menurut dia, meskipun pembiayaan secara keseluruhan menurun, pembiayaan kendaraan roda empat baru Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya, sejalan dengan tren industri.
Adapun kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 29% menjadi Rp9,4 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.
Sejalan dengan target yang ditetapkan manajemen untuk rasio kredit terhadap total pendanaan atau LFR sebesar 92-94%, Danamon mengurangi kebutuhan atas pendanaan.
"Dana Pihak Ketiga turun 9,3% secara year-on-year menjadi Rp100,7 triliun melalui pelepasan dana mahal deposito," papar dia.
Sementara rasio Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh menjadi 45% dari 41% pada setahun sebelumnya. "Rasio loan-to-funding dan permodalan sehat," sebutnya.
Rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) berada pada posisi 92,8% dibandingkan dengan 90,2% setahun sebelumnya. Loan-to-funding ratio Danamon masih di bawah batas yang ditetapkan Bank Indonesia.
Meskipun likuiditas yang ketat pada sistem perbankan pada umumnya, Danamon menjaga tingkat LFR pada level yang ditargetkan.
Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasian berada pada posisi 21,8%, sementara CAR bank only berada pada 23,2%.
Kredit pada segmen UKM tumbuh 13% menjadi Rp26,1 triliun. "Secara bersamaan, kredit mortgage tumbuh 25% menjadi Rp4,7 triliun," kata Direktur Utama Bank Danamon Indonesia, Sng Seow Wah di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Sedangkan di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4% menjadi Rp117 triliun pada akhir kuartal I tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya.
Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan sebesar 3% secara year-on-year menjadi Rp43,8 triliun. Menurut dia, meskipun pembiayaan secara keseluruhan menurun, pembiayaan kendaraan roda empat baru Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya, sejalan dengan tren industri.
Adapun kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 29% menjadi Rp9,4 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.
Sejalan dengan target yang ditetapkan manajemen untuk rasio kredit terhadap total pendanaan atau LFR sebesar 92-94%, Danamon mengurangi kebutuhan atas pendanaan.
"Dana Pihak Ketiga turun 9,3% secara year-on-year menjadi Rp100,7 triliun melalui pelepasan dana mahal deposito," papar dia.
Sementara rasio Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh menjadi 45% dari 41% pada setahun sebelumnya. "Rasio loan-to-funding dan permodalan sehat," sebutnya.
Rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) berada pada posisi 92,8% dibandingkan dengan 90,2% setahun sebelumnya. Loan-to-funding ratio Danamon masih di bawah batas yang ditetapkan Bank Indonesia.
Meskipun likuiditas yang ketat pada sistem perbankan pada umumnya, Danamon menjaga tingkat LFR pada level yang ditargetkan.
Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasian berada pada posisi 21,8%, sementara CAR bank only berada pada 23,2%.
(ven)