Wall Street Tergelincir di Tengah Pelemahan Data PDB
A
A
A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan akhir pekan kemarin waktu setempat lebih rendah, setelah data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan kecepatan paling lemah dalam tiga tahun pada kuartal pertama. Meski begitu indeks utama untuk April ditutup naik, namun Nasdaq untuk enam bulan beruntun bergerak membaik.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/4/2017) Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 0,7%, atau di bawah perkiraan ekonom sebelumnya pada level 1,2%. Tingkat belanja konsumen berkurang begitupun dengan nilai investasi, hingga ekonomi tumbuh 2,1% pada kuartal keempat lalu. "PDB mungkin menjadi penyebab pelemahan dalam beberapa hari ini," ujar Manajer portofolio Hodges Capital Management Gary Bradshaw
Pertumbuhan yang lamban menjadi berita buruk bagi pemerintah Donald Trump, setelah dalam kampanyenya berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan serta menambahkan kekhawatiran di pasar terkait rencana menurunkan pajak. Hingga kebijakan deregulasi dan peningkatan pengeluaran pemerintah dalam sektor infrastruktur seperti yang pernah disampaikan Trump.
Tercatat Dow Jones Industrial Average pada perdagangan kemarin waktu setempat jatuh 40,82 poin atau 0,19% dan ditutup pada level 20.940,51. Sedangkan indeks S & P 500 telah kehilangan 4,57 poin atau 0,19% menjadi 2.384,2 dan komposit Nasdaq menyusut 1,33 poin atau 0,02% ke level 6.047,61. Selama sepekan, Dow Jones mengalami peningkatan 1,9% dan S & P bertambah 1,5% dan Nasdaq naik 2,3%.
Sepanjang bulan April, Dow Jones memperoleh tambahan 1,3% saat S & P melompat 0,9% dan Nasdaq melesat 2,3%. Pada perdagangan Jumat (28/4) kemarin, Nasdaq didukung oleh keuntungan yang dicetak Amazon dan Google. Amazon (AMZN. O) meningkat sebanyak 3,4% untuk menjadi tertinggi 949.59 dan akhirnya menjadi 924.99, sedangkan Alfabet (GOOGL. O) menguat 5% ke rekor terbaik 935.90 dan ditutup hingga 3,7% di level 924.52.
Laporan pendapatan gabungan perusahaan S & P diperkirakan memperlihatkan keuntungan dengan tambahan 13,6% di kuartal pertama, menurut data Thomson Reuters. Penghasilan yang kuat akan menjaga pasar di tengah ketegangan geopolitik untuk membuat investor berhati-hati. Intel (INTC. O) turun 3,4% menjadi 36,15 setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan lebih rendah dari yang diharapkan.
Saham Baidu (BIDU. O) juga berakhir turun 4.1% menjadi 180.23 setelah pendapatan perusahaan internet asal China ramalan di bawah perkiraan sebelumnya. Sekitar 6.94 miliar saham yang diperdagangan pada bursa saham AS di hari Jumat, di atas rata-rata harian 6,55 miliar dalam 20 sesi.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/4/2017) Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 0,7%, atau di bawah perkiraan ekonom sebelumnya pada level 1,2%. Tingkat belanja konsumen berkurang begitupun dengan nilai investasi, hingga ekonomi tumbuh 2,1% pada kuartal keempat lalu. "PDB mungkin menjadi penyebab pelemahan dalam beberapa hari ini," ujar Manajer portofolio Hodges Capital Management Gary Bradshaw
Pertumbuhan yang lamban menjadi berita buruk bagi pemerintah Donald Trump, setelah dalam kampanyenya berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan serta menambahkan kekhawatiran di pasar terkait rencana menurunkan pajak. Hingga kebijakan deregulasi dan peningkatan pengeluaran pemerintah dalam sektor infrastruktur seperti yang pernah disampaikan Trump.
Tercatat Dow Jones Industrial Average pada perdagangan kemarin waktu setempat jatuh 40,82 poin atau 0,19% dan ditutup pada level 20.940,51. Sedangkan indeks S & P 500 telah kehilangan 4,57 poin atau 0,19% menjadi 2.384,2 dan komposit Nasdaq menyusut 1,33 poin atau 0,02% ke level 6.047,61. Selama sepekan, Dow Jones mengalami peningkatan 1,9% dan S & P bertambah 1,5% dan Nasdaq naik 2,3%.
Sepanjang bulan April, Dow Jones memperoleh tambahan 1,3% saat S & P melompat 0,9% dan Nasdaq melesat 2,3%. Pada perdagangan Jumat (28/4) kemarin, Nasdaq didukung oleh keuntungan yang dicetak Amazon dan Google. Amazon (AMZN. O) meningkat sebanyak 3,4% untuk menjadi tertinggi 949.59 dan akhirnya menjadi 924.99, sedangkan Alfabet (GOOGL. O) menguat 5% ke rekor terbaik 935.90 dan ditutup hingga 3,7% di level 924.52.
Laporan pendapatan gabungan perusahaan S & P diperkirakan memperlihatkan keuntungan dengan tambahan 13,6% di kuartal pertama, menurut data Thomson Reuters. Penghasilan yang kuat akan menjaga pasar di tengah ketegangan geopolitik untuk membuat investor berhati-hati. Intel (INTC. O) turun 3,4% menjadi 36,15 setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan lebih rendah dari yang diharapkan.
Saham Baidu (BIDU. O) juga berakhir turun 4.1% menjadi 180.23 setelah pendapatan perusahaan internet asal China ramalan di bawah perkiraan sebelumnya. Sekitar 6.94 miliar saham yang diperdagangan pada bursa saham AS di hari Jumat, di atas rata-rata harian 6,55 miliar dalam 20 sesi.
(akr)