ASEAN+3 Terus Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Regional
A
A
A
JAKARTA - Negara-negara ASEAN beserta China, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) terus meningkatkan ketahanan ekonomi regional guna mendukung pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.
Dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews, Sabtu (6/5/2017), upaya tersebut dilaksanakan melalui reformasi struktural yang berkelanjutan dan penerapan kebijakan ekonomi makro yang efektif.
Namun demikian, negara-negara ASEAN+3 juga terus mewaspadai risiko ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, baik akibat adanya kecenderungan proteksionisme, risiko geopolitik, maupun perubahan stance kebijakan moneter terutama di negara maju.
Demikian agenda yang mengemuka dalam pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3, yang dilaksanakan di Yokohama, Jepang.
Usai menghadiri pertemuan, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menyampaikan mengenai komitmen Gubernur dan Menteri Keuangan ASEAN+3 melanjutkan kerja sama keuangan regional untuk menghadapi berbagai risiko global, serta mendukung sistem perdagangan dan investasi yang semakin baik.
Pada pertemuan tersebut juga ditegaskan mengenai pentingnya memanfaatkan semua perangkat kebijakan, baik moneter, fiskal, dan struktural untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, seimbang, dan inklusif, serta untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan keuangan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri lembaga internasional seperti ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF) sebagai partner ASEAN+3.
Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk bertukar pandang mengenai kondisi terkini ekonomi global dan regional.
Dalam pertemuan, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3 menegaskan komitmen memperkuat Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) sebagai bagian penting dari jaring pengaman keuangan regional.Yaitu dengan terus menjaga dan meningkatkan kesiapan operasionalnya, yang diperkuat dengan jaring bilateral swap di kawasan ASEAN+3.
Gubernur Bank Sentral dan Kementerian Keuangan sepakat untuk melanjutkan kerja sama memperkuat peran CMIM serta kerja sama dengan IMF sebagai bagian dari jaring pengaman keuangan global.
Dengan latar belakang tersebut, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3 sepakat memperkuat kerja sama keuangan regional untuk mencapai kawasan ASEAN+3 yang semakin resilien dan terintegrasi.
Dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews, Sabtu (6/5/2017), upaya tersebut dilaksanakan melalui reformasi struktural yang berkelanjutan dan penerapan kebijakan ekonomi makro yang efektif.
Namun demikian, negara-negara ASEAN+3 juga terus mewaspadai risiko ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, baik akibat adanya kecenderungan proteksionisme, risiko geopolitik, maupun perubahan stance kebijakan moneter terutama di negara maju.
Demikian agenda yang mengemuka dalam pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3, yang dilaksanakan di Yokohama, Jepang.
Usai menghadiri pertemuan, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menyampaikan mengenai komitmen Gubernur dan Menteri Keuangan ASEAN+3 melanjutkan kerja sama keuangan regional untuk menghadapi berbagai risiko global, serta mendukung sistem perdagangan dan investasi yang semakin baik.
Pada pertemuan tersebut juga ditegaskan mengenai pentingnya memanfaatkan semua perangkat kebijakan, baik moneter, fiskal, dan struktural untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, seimbang, dan inklusif, serta untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan keuangan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri lembaga internasional seperti ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF) sebagai partner ASEAN+3.
Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk bertukar pandang mengenai kondisi terkini ekonomi global dan regional.
Dalam pertemuan, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3 menegaskan komitmen memperkuat Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) sebagai bagian penting dari jaring pengaman keuangan regional.Yaitu dengan terus menjaga dan meningkatkan kesiapan operasionalnya, yang diperkuat dengan jaring bilateral swap di kawasan ASEAN+3.
Gubernur Bank Sentral dan Kementerian Keuangan sepakat untuk melanjutkan kerja sama memperkuat peran CMIM serta kerja sama dengan IMF sebagai bagian dari jaring pengaman keuangan global.
Dengan latar belakang tersebut, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN+3 sepakat memperkuat kerja sama keuangan regional untuk mencapai kawasan ASEAN+3 yang semakin resilien dan terintegrasi.
(ven)