Astratel Tingkatkan Kepemilikan Saham di Tol Cikopo-Palimanan
A
A
A
JAKARTA - PT Astratel Nusantara (Astra Infra) meningkatkan kepemilikan saham dalam pengusahaan jalan tol Cikopo-Palimanan hingga menjadi 45%.
Presiden Direktur Astratel Nusantara, Irawan Santoso mengatakan, perseroan semakin memperkuat portofolio investasi di jalan tol dengan menandatangani perjanjian pengalihan 60% saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Karsa Sedaya Sejahtera (KSS) dan PT Nusa Raya Ciptra Tbk (NRCA).
"Dengan demikian Astra Infra menguasai 100% saham di Baskhara Utama Sedaya," kata dia dalam jumpa persnya di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Untuk diketahui, Baskhara Utama Sedaya merupakan pemegang 45% saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS). LMS adalah pemegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
"Melalui transaksi ini maka kepemilikan saham efektif Astra Infra bertambah 22,7%, sehingga total kepemilikan efektif saham Astra Infra di LMS menjadi 45%," tambahnya.
Ruas tol Cipali memiliki panjang 116 kilometer (km) yang merupakan salah satu dari ruas terpanjang dalam jaringan tol Trans Jawa. Ruas tol ini menghubungkan daerah Jabodetabek dan Karawang dengan Jawa bagian barat dan tengah serta menjadi jalur utama logistik nasional.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Johannes Suriadjaja menjelaskan perseroan melalui anak usahanya KSS telah melakukan transaksi penjualan kepada Astratel Nusantara. Kepemilikan SSIA terhadap LMS secara tidak langsung sebesar 20,5%.
"Nilai transaksi penjualan tol Cikopo-Palimanan adalah sebesar Rp2,34 triliun untuk hak atas kepemilikan KSS dan Rp223 miliar untuk hak atas kepemilikan NRCA," kata dia.
Untuk 15% pembayaran dari nilai transaksi akan diterima SSIA dan NRCA pada 8 Mei 2017, sedangkan 85% pembayaran dari nilai transaksi akan dilakukan Astra Infra pada Januari 2018.
"Divestasi jalan tol ini sangat positif untuk dapat memperoleh modal tambahan guna membuka peluang investasi baru, terutama untuk pengembangan bisnis utama kami yakni perluasan kawasan industri di Subang yang akan rampung 2019," tutupnya.
Presiden Direktur Astratel Nusantara, Irawan Santoso mengatakan, perseroan semakin memperkuat portofolio investasi di jalan tol dengan menandatangani perjanjian pengalihan 60% saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Karsa Sedaya Sejahtera (KSS) dan PT Nusa Raya Ciptra Tbk (NRCA).
"Dengan demikian Astra Infra menguasai 100% saham di Baskhara Utama Sedaya," kata dia dalam jumpa persnya di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Untuk diketahui, Baskhara Utama Sedaya merupakan pemegang 45% saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS). LMS adalah pemegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
"Melalui transaksi ini maka kepemilikan saham efektif Astra Infra bertambah 22,7%, sehingga total kepemilikan efektif saham Astra Infra di LMS menjadi 45%," tambahnya.
Ruas tol Cipali memiliki panjang 116 kilometer (km) yang merupakan salah satu dari ruas terpanjang dalam jaringan tol Trans Jawa. Ruas tol ini menghubungkan daerah Jabodetabek dan Karawang dengan Jawa bagian barat dan tengah serta menjadi jalur utama logistik nasional.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Johannes Suriadjaja menjelaskan perseroan melalui anak usahanya KSS telah melakukan transaksi penjualan kepada Astratel Nusantara. Kepemilikan SSIA terhadap LMS secara tidak langsung sebesar 20,5%.
"Nilai transaksi penjualan tol Cikopo-Palimanan adalah sebesar Rp2,34 triliun untuk hak atas kepemilikan KSS dan Rp223 miliar untuk hak atas kepemilikan NRCA," kata dia.
Untuk 15% pembayaran dari nilai transaksi akan diterima SSIA dan NRCA pada 8 Mei 2017, sedangkan 85% pembayaran dari nilai transaksi akan dilakukan Astra Infra pada Januari 2018.
"Divestasi jalan tol ini sangat positif untuk dapat memperoleh modal tambahan guna membuka peluang investasi baru, terutama untuk pengembangan bisnis utama kami yakni perluasan kawasan industri di Subang yang akan rampung 2019," tutupnya.
(izz)