Genap 50 Tahun, Surya Semesta Internusa Pacu Diversifikasi Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) pada hari ini Selasa (15/6) telah genap berusia 50 tahun. Di usia setengah abad ini, SSIA senantiasa berupaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan dengan mengoptimalkan unit usaha yang dimiliki.
Berdiri pada tahun 1971, pada awalnya perusahaan bergerak di bidang pengembang properti dengan mengembangan kawasan Kuningan Raya yang terletak di segitiga emas Jakarta Selatan serta Glodok Plaza di Jakarta Barat. Kini, SSIA telah berkembang pesat dan memiliki delapan anak perusahaan utama dengan bidang usaha yang semakin terdiversifikasi meliputi properti, jasa konstruksi serta perhotelan.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja mengatakan, memasuki usia 50 tahun, perseroan bersyukur SSIA dapat terus bertahan dan bertumbuh besar. Dia juga sangat bersyukur bahwa selama 50 tahun ini perusahaan telah mampu melewati sejumlah krisis ekonomi.
“Tanpa terasa dari hanya mengembangkan properti, saat ini SSIA telah mampu memiliki delapan anak perusahaan utama meliputi bidang usaha properti, jasa konstruksi serta perhotelan dengan jumlah karyawan mencapai 2.511 orang,” kata Johannes di Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Merayakan hari jadinya yang ke‐50, Surya Semesta Internusa mengusung tema Collective Aspiration Reaching Excellence (CARE), sesuai dengan semangat perusahaan untuk terus berkembang guna terus memberikan yang terbaik dan turut berkontribusi membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam bidang kawasan industri, SSIA melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), telah mengembangkan Kota Industri Suryacipta seluas 1.400 hektar yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Selama hampir 30 tahun beroperasi, Kota Industri Suryacipta telah dipilih menjadi lokasi investasi perusahaan‐perusahaan multinasional dan nasional yang bergerak di bidang industri otomotif, consumer goods, elektronik, farmasi, dan industri bahan bangunan.
“Bagi kami, sektor industri merupakan salah satu kontributor perekonomian Indonesia dan pengembangan industri membutuhkan sebuah kawasan industri yang terintegrasi dan dukungan perizinan usaha yang mudah. Melalui Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dan Suryacipta Centre of Information and Outsourcing, kami berupaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemudahan berinvestasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi SSIA, Building a Better Indonesia,” ujar Johannes.
Pengembangan Kota Industri Suryacipta di Karawang juga semakin lengkap dengan penyediaan layanan pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pergudangan dan pabrik siap pakai. Penyediaan layanan ini dilakukan oleh anak usaha perseroan yaitu PT SLP SURYA TICON INTERNUSA (SLP). SLP ini merupakan perusahaan Joint Venture antara SSIA, Mitsui dan Frasers (sebelumnya TICON) yang didirikan pada 7 April 2015. Hingga 31 Desember 2020, SLP Karawang memiliki total luas bangunan 128.566 m2 dari total lahan yang tersedia seluas 160.255 m2.
Dalam bidang konstruksi, SSIA melalui anak usaha PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) yang memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang jasa konstruksi high rise building, industri, infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta pekerjaan pemancangan tiang pancang. NRCA mendapatkan kepercayaan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek infrastruktur besar yaitu proyek jalan tol Cikampek‐Palimanan sepanjang 116 KM dan telah beroperasi pada bulan Juni 2015.
Di bidang perhotelan, SSIA tengah mengembangkan bisnis baru melalui anak usahanya PT Batiqa Hotel Manajemen (BHM). Perusahaan telah mengelola Batiqa Hotels di delapan lokasi yaitu Batiqa Hotel & Apartments Karawang, Batiqa Hotel Cirebon, Batiqa Hotel Jababeka, Batiqa Hotel Palembang, Batiqa Hotel Pekanbaru, Batiqa Hotel Lampung, Batiqa Hotel Darmo ‐ Surabaya, dan Batiqa Hotel Jayapura. Batiqa Hotels berencana akan terus berekspansi dengan mendirikan hotel‐hotel yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Berdiri pada tahun 1971, pada awalnya perusahaan bergerak di bidang pengembang properti dengan mengembangan kawasan Kuningan Raya yang terletak di segitiga emas Jakarta Selatan serta Glodok Plaza di Jakarta Barat. Kini, SSIA telah berkembang pesat dan memiliki delapan anak perusahaan utama dengan bidang usaha yang semakin terdiversifikasi meliputi properti, jasa konstruksi serta perhotelan.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja mengatakan, memasuki usia 50 tahun, perseroan bersyukur SSIA dapat terus bertahan dan bertumbuh besar. Dia juga sangat bersyukur bahwa selama 50 tahun ini perusahaan telah mampu melewati sejumlah krisis ekonomi.
“Tanpa terasa dari hanya mengembangkan properti, saat ini SSIA telah mampu memiliki delapan anak perusahaan utama meliputi bidang usaha properti, jasa konstruksi serta perhotelan dengan jumlah karyawan mencapai 2.511 orang,” kata Johannes di Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Merayakan hari jadinya yang ke‐50, Surya Semesta Internusa mengusung tema Collective Aspiration Reaching Excellence (CARE), sesuai dengan semangat perusahaan untuk terus berkembang guna terus memberikan yang terbaik dan turut berkontribusi membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam bidang kawasan industri, SSIA melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), telah mengembangkan Kota Industri Suryacipta seluas 1.400 hektar yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Selama hampir 30 tahun beroperasi, Kota Industri Suryacipta telah dipilih menjadi lokasi investasi perusahaan‐perusahaan multinasional dan nasional yang bergerak di bidang industri otomotif, consumer goods, elektronik, farmasi, dan industri bahan bangunan.
“Bagi kami, sektor industri merupakan salah satu kontributor perekonomian Indonesia dan pengembangan industri membutuhkan sebuah kawasan industri yang terintegrasi dan dukungan perizinan usaha yang mudah. Melalui Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dan Suryacipta Centre of Information and Outsourcing, kami berupaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemudahan berinvestasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi SSIA, Building a Better Indonesia,” ujar Johannes.
Pengembangan Kota Industri Suryacipta di Karawang juga semakin lengkap dengan penyediaan layanan pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pergudangan dan pabrik siap pakai. Penyediaan layanan ini dilakukan oleh anak usaha perseroan yaitu PT SLP SURYA TICON INTERNUSA (SLP). SLP ini merupakan perusahaan Joint Venture antara SSIA, Mitsui dan Frasers (sebelumnya TICON) yang didirikan pada 7 April 2015. Hingga 31 Desember 2020, SLP Karawang memiliki total luas bangunan 128.566 m2 dari total lahan yang tersedia seluas 160.255 m2.
Dalam bidang konstruksi, SSIA melalui anak usaha PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) yang memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang jasa konstruksi high rise building, industri, infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta pekerjaan pemancangan tiang pancang. NRCA mendapatkan kepercayaan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek infrastruktur besar yaitu proyek jalan tol Cikampek‐Palimanan sepanjang 116 KM dan telah beroperasi pada bulan Juni 2015.
Di bidang perhotelan, SSIA tengah mengembangkan bisnis baru melalui anak usahanya PT Batiqa Hotel Manajemen (BHM). Perusahaan telah mengelola Batiqa Hotels di delapan lokasi yaitu Batiqa Hotel & Apartments Karawang, Batiqa Hotel Cirebon, Batiqa Hotel Jababeka, Batiqa Hotel Palembang, Batiqa Hotel Pekanbaru, Batiqa Hotel Lampung, Batiqa Hotel Darmo ‐ Surabaya, dan Batiqa Hotel Jayapura. Batiqa Hotels berencana akan terus berekspansi dengan mendirikan hotel‐hotel yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(dar)