Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia dalam Kondisi Terjaga
A
A
A
JAKARTA - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia hingga April 2017 dalam kondisi terjaga. Beberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi global diperkirakan membaik, namun dengan arah perbaikan yang tidak merata.
Perekonomian Advanced Economies (AE) khususnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa semakin solid, sehingga meningkatkan ekspektasi berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter. Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional Triyono mengatakan, perekonomian Emerging Markets (EM) khususnya negara pengekspor komoditas diperkirakan masih terkendala terkait dengan proses rebalancing ekonomi China.
Di tengah perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi domestik triwulan I-2017 tercatat sedikit meningkat menjadi 5,01% yoy. "Dari sisi pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh perbaikan kinerja eksternal seiring peningkatan ekspor yang didorong oleh kenaikan harga komoditas," katanya di Jakarta.
Dari sisi sektoral, sektor pertanian tumbuh signifikan, salah satunya disebabkan pergeseran panen raya. Sementara itu, laju inflasi April 2017 terlihat meningkat, tercatat sebesar 4,17% yoy.
Di pasar keuangan domestik, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global pada April 2017, baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan yield Surat Berharga Negara (SBN) terus melanjutkan penguatan.
IHSG meningkat sebesar 2,10% mtm (ytm: 7,34%) dan kembali mencatat rekor tertinggi pada 26 April 2017 pada posisi 5.726,53. Investor nonresiden mencatatkan net buy signifikan sebesar Rp13,9 triliun (ytm: net buy Rp22,2 triliun). Pasar SBN juga menguat ditandai oleh penurunan yield SBN di semua tenor dan net buy oleh nonresiden sebesar Rp22,6 triliun (ytm: net buy Rp79,9 triliun).
"Adapun dari sisi intermediasi lembaga jasa keuangan, tercatat perbaikan yang terus berlanjut. Kredit perbankan Maret 2017 tumbuh sebesar 9,24% yoy (Februari: 8,57% yoy) dan piutang pembiayaan tumbuh sebesar 8,45% yoy (Februari: 7,20% yoy)," jelas dia.
Kinerja ini didukung dengan kinerja penghimpunan dana yang juga terus meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan per Maret 2017 tumbuh sebesar 10,02% yoy (Februari: 9,21% yoy) dan pendapatan premi asuransi Januari-Maret 2017 tercatat sebesar Rp50,1 triliun atau meningkat sebesar 17,60% dari periode yang sama tahun 2016.
Perekonomian Advanced Economies (AE) khususnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa semakin solid, sehingga meningkatkan ekspektasi berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter. Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional Triyono mengatakan, perekonomian Emerging Markets (EM) khususnya negara pengekspor komoditas diperkirakan masih terkendala terkait dengan proses rebalancing ekonomi China.
Di tengah perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi domestik triwulan I-2017 tercatat sedikit meningkat menjadi 5,01% yoy. "Dari sisi pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh perbaikan kinerja eksternal seiring peningkatan ekspor yang didorong oleh kenaikan harga komoditas," katanya di Jakarta.
Dari sisi sektoral, sektor pertanian tumbuh signifikan, salah satunya disebabkan pergeseran panen raya. Sementara itu, laju inflasi April 2017 terlihat meningkat, tercatat sebesar 4,17% yoy.
Di pasar keuangan domestik, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global pada April 2017, baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan yield Surat Berharga Negara (SBN) terus melanjutkan penguatan.
IHSG meningkat sebesar 2,10% mtm (ytm: 7,34%) dan kembali mencatat rekor tertinggi pada 26 April 2017 pada posisi 5.726,53. Investor nonresiden mencatatkan net buy signifikan sebesar Rp13,9 triliun (ytm: net buy Rp22,2 triliun). Pasar SBN juga menguat ditandai oleh penurunan yield SBN di semua tenor dan net buy oleh nonresiden sebesar Rp22,6 triliun (ytm: net buy Rp79,9 triliun).
"Adapun dari sisi intermediasi lembaga jasa keuangan, tercatat perbaikan yang terus berlanjut. Kredit perbankan Maret 2017 tumbuh sebesar 9,24% yoy (Februari: 8,57% yoy) dan piutang pembiayaan tumbuh sebesar 8,45% yoy (Februari: 7,20% yoy)," jelas dia.
Kinerja ini didukung dengan kinerja penghimpunan dana yang juga terus meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan per Maret 2017 tumbuh sebesar 10,02% yoy (Februari: 9,21% yoy) dan pendapatan premi asuransi Januari-Maret 2017 tercatat sebesar Rp50,1 triliun atau meningkat sebesar 17,60% dari periode yang sama tahun 2016.
(akr)