Kemendag Cek Langsung Kenaikan Harga di Pasar Tradisional

Kamis, 11 Mei 2017 - 19:34 WIB
Kemendag Cek Langsung...
Kemendag Cek Langsung Kenaikan Harga di Pasar Tradisional
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memantau langsung harga bahan-bahan pokok pada sejumlah pasar tradisional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tercatat harga rata-rata gula pasir sebesar Rp14.000 atau turun 6,67% dibandingkan pekan lalu yang seharga Rp15.000/kg di Pasar Kasih Naikoten.

Sementara untuk minyak goreng curah, kondisi harganya cenderung stabil pada posisi Rp12.000/liter. Selain itu, harga beras Rp11.000/kg, tepung terigu Rp10.000/kg, daging ayam broiler Rp31.000/kg, dan telur Rp32.000/kg.

Harga kedelai Rp20.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg atau turun 25% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp50.000/kg, dan bawang putih Rp60.000 atau naik 20% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp50.000/kg. Sementara itu, daging sapi stabil di kisaran Rp90.000/kg .

"Harga cabai keriting dan cabai merah besar Rp 50.000/kg atau naik 25% dari minggu lalu yang senilai Rp 40.000/kg. Harga cabai rawit merah Rp 100.000/kg atau naik 17,65% dibandingkan Rp 85.000/kg," ujar Staf Ahli Hubungan Internasional Kemendag Dody Edward saat blusukan bersama Kadisdag NTT dan Kepala BI Perwakilan NTT.

Dalam keterangannya, Kamis (11/5/2017) Dody juga mengunjungi Pasar Oebobo Kupang yang dikelola pihak swasta. Pasar Oebobo tergolong baru direvitalisasi dan diresmikan pada Februari tahun ini. Berdiri di atas lahan seluas 1.200 m2, pasar ini menampung 226 pedagang yang terdiri dari 63 kios dan 1 (satu) los yang dapat menampung sekitar 164 lapak.

Dari hasil pantauan di Pasar Oebobo, didapatkan harga rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan Pasar Kasih Naikoten. Namun untuk cabai rawit merah, harganya Rp 90.000/kg atau naik 5,8% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp 85.000/kg. Harga bawang merah stabil dalam seminggu terakhir di nilai Rp 50.000/kg, sedangkan harga bawang putih Rp 70.000 atau naik 20% dibanding minggu lalu yang seharga Rp 50.000/kg.

"Kami di sana juga mengunjungi Gudang Bulog Divre NTT di Tenau, Kupang. Berdasarkan hasil kunjungan, tercatat bahwa stok beras dan gula di gudang mampu mencukupi kebutuhan seluruh NTT hingga 4 bulan ke depan. Ketersediaan beras pada saat kunjungan yaitu 36 ribu ton dan gula sebanyak 1,12 ribu ton," paparnya.

Kemudian juga meninjau gudang distributor UD Sumber Cipta dan PT Multi Niaga Jaya Abadi yang mendapat pasokan beras dari Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Pasokan beras yang dimiliki mampu bertahan 3 bulan mendatang. Sementara itu, stok gula pasir kemasan berkisar 44 ribu ton dan gula curah 200 ton.

Sementara PT Multi Niaga Jaya Abadi berdiri di lahan 1.000 m2 sebagian besar menyuplai untuk toko- toko ritel di Atambua. Gudang ini juga merupakan distributor produk-produk prinsipal (PT Mayora Group dan PT Wilmar). Saat ini, Multi Niaga Jaya Abadi memiliki total stok gula 33, 48 ton, sedangkan minyak goreng kemasan 1 liter sebanyak 500 karton (@ 12 liter).

Di gudang-gudang distributor tersebut, Dody mensosialisasikan Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan mengimbau pemilik gudang untuk tidak menimbun persediaan, terlebih menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H.

Usai meninjau gudang, dia juga meninjau Pelindo III di Tenau, Kupang. “Pihak manajemen Pelindo menyatakan kesiapannya mendukung upaya pemerintah menjaga kelancaran distribusi bapok di NTT,” tegas Dody.

Dalam kunjungan ini, Dody didampingi, anggota DPR RI Komisi XI Ferri Kase, TPID, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, dan Kepala Dinas Perindag NTT, dan Kepala Biro Perekonomian Sekda NTT.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1066 seconds (0.1#10.140)