Gerakan Stabilitas Harga, Bulog Jual Daging Sapi Rp80.000/kg

Kamis, 18 Mei 2017 - 02:39 WIB
Gerakan Stabilitas Harga, Bulog Jual Daging Sapi Rp80.000/kg
Gerakan Stabilitas Harga, Bulog Jual Daging Sapi Rp80.000/kg
A A A
PALEMBANG - Selain melakukan gerakan stabilitas harga di bumbu dapur, seperti bawang putih, Bulog Divre Sumatra Selatan berencana menjual daging sapi dengan harga terjangkau.

Kepala Bulog Divre Sumsel-Babel, Bachtiar AS pada pembukaan gerakan stabilitas harga mentatakan, daging sapi yang akan dijual merupakan daging beku yang berasal dari India, dengan harga Rp80.000/kg. Pasokan daging untuk pasar gerakan stabilitas harga diperkirakan mencapai 5 ton pada tahap pertama. Titik pasar bagi stabilitas harga pangan akan ditambah menjelang Idul Fitri mendatang.

“Pasar murah ini sengaja diselenggarakan sebelum Ramadhan agar nantinya menjelang Idul Fitri juga akan ditambah, titik-titik penjualannya. Jika memang harga masih tinggi di pasaran, maka komoditas pasar murah akan ditambah,” terangnya, Rabu (17/5/2017).

Plt. Sekda Sumsel, Joko Imam Santoso mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk mengkonsumsi makanan. Gerakan stabilitas harga membantu masyarakat memperoleh harga sembako yang lebih terjangkau atau lebih rendah dibandingkan dengan harga pasaran. Kebijakan ini diharapkan bisa

meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.

“Masyarakat juga hendaknya tidak berlebihan dalam membeli sembako murah. Berbagi sama rata agar masyarakat lain juga mendapatkan sembako murah. Jangan memborong berlebihan, karena hal seperti itu akan mempengaruhi harga sembako di pasaran,” pesannya.

Yukiman, warga Perindustrian mengaku sengaja datang ke pasar Bulog guna mendapatkan bawang putih. Dengan harga Rp40.000/kg, bawang putih yang dijual Bulog cukup terjangkau dibandingkan dengan harga di pasaran. Saat ini, harga bawang putih di pasar kuto sudah menyentuh Rp75.000/kg.

“Pernah beberapa hari lalu Rp80.000/kg. Warga seperti saya dengan pendapatan yang tidak pasti, tentu sulit menjangkau harga itu. Padahal, kebutuhan bawang putih akan naik menjelang puasa, terutama membuat cuka pempek. Bagus juga jika pemerintah mengadakan lebih banyak pasar-pasar murah,” ungkapnya.

Namun, ia mengaku untuk beberapa harga sembako lainnya, perbedaan harganya tidak terlalu tinggi. Untuk sembako telur dan gula misalnya, harganya hanya berbeda Rp1.000-Rp2.000/kg dibandingkan harga di pasar tradisional.

“Karena itu, jauh-jauh dari Lemabang saya sengaja membeli bawang putih. Tidak banyak, membelinya hanya setengah kilo dan pesanan adik ipar saya, satu kilo. Lumayan untuk simpanan sampai awal puasa nanti di rumah,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5272 seconds (0.1#10.140)