Perumnas Pasarkan Tiga Proyek Hunian Murah Sasar MBR
A
A
A
JAKARTA - Pengembang perumahan pelat merah Perum Perumnas kembali memasarkan tiga proyek hunian vertikal kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tiga lokasi proyek tersebut berada di kawasan Cengkareng, Kemayoran serta Karawang. Total investasi yang dikeluarkan melalui tiga proyek hunian vertikal tersebut mencapai Rp650 miliar.
Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir mengatakan, proyek-proyek hunian vertikal tersebut diwujudkan dalam rangka mencapai program satu juta rumah.
"Kebutuhan akan perumahan nasional menjadi tugas yang sangat penting bagi Perumnas. Sebagai pionir pengembang properti akan terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan perumahan rakyat,"ujar Nawir di Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Menurut Nawir, terbatasnya ketersediaan lahan di daerah perkotaan dan sekitarnya, membuat Perumnas berinovasi menciptakan konsep hunian vertikal rumah susun mixed-used, antara lingkungan hunian dan lingkungan komersial.
"Hunian yang ditawarkan tetap terjangkau bagi MBR. Variasinya tentu dengan menggabungkan fasilitas komersial lain yang ada di sekitar hunian tersebut," ujarnya.
Hunian Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di kawasan Cengkareng tepatnya Sentraland Cengkareng Jakarta Barat misalnya, berdiri di atas lima blok tower dengan luas area 4,5 hektare. Hunian ini mencapai 4.000 unit hunian dengan harga Rp240 juta.
General Manager Sentraland Cengkareng, Ronald Navratiansyah mengatakan hunian di Sentraland Cengkareng dibangun dengan high rise. "Adapun fasilitas komersial yang ditawarkan seperti pasar modern, kolam renang, kuliner serta fasilitas publik yang terjangkau transportasi," ungkapnya.
Sementara untuk proyek selanjutnya, berada di kawasan sekitar JIExpo Kemayoran. Total akan berdiri lima tower yang dibangun, dengan satu tower diantaranya akan digabung untuk proyek komersial. Saat ini, ada dua tower yang ditawarkan dengan status siap huni. Total unit yang ditawarkan berjumlah 284 unit untuk tower A4, dan 203 unit di antaranya sudah serah terima dan siap huni.
Untuk tower A5 sendiri berjumlah 288 unit, dan dibangun bersamaan dengan proyek komersial dengan total 68 unit kios. Kedua tower hunian memiliki luas ruangan yang sama yaitu 27,6 meter persegi dengan tipe satu kamar tidur. Dua tower yang ditawarkan memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP sebesar Rp259 juta.
Manager Cabang Kemayoran Perumnas Ahmad Baihaqi mengatakan, fasilitas pembayaran memanfaatkan FLPP tersebut sebagaimana skema dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Ini merupakan fasilitas subsidi Kementerian PUPR, sehingga pembelian rumah lebih terjangkau bagi masyarakat kecil," pungkasnya.
Adapun proyek ketiga berada di kawasan Karawang. Manager Departemen Promosi Yohana Verawaty menyatakan, pemasaran kawasan tersebut menyasar para pekerja yang berada di sekitar kawasan industri Karawang masih dengan konsep Rusunami.
"Untuk di Karawang konsepnya semi Rusunami yang saling terintegrasi sama dengan proyek komersial lainnya. Fasilitas komersial ini juga berdekatan dengan hunian dengan konsep one stop living," terang Yohana.
Proyek ini dibangun di atas lahan seluas tiga hektare tersebut akan berdiri sebanyak empat tower. Dua tower diantaranya semi Rusunami dan dua tower Apartemen Sederhana Milik (Anami).
Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir mengatakan, proyek-proyek hunian vertikal tersebut diwujudkan dalam rangka mencapai program satu juta rumah.
"Kebutuhan akan perumahan nasional menjadi tugas yang sangat penting bagi Perumnas. Sebagai pionir pengembang properti akan terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan perumahan rakyat,"ujar Nawir di Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Menurut Nawir, terbatasnya ketersediaan lahan di daerah perkotaan dan sekitarnya, membuat Perumnas berinovasi menciptakan konsep hunian vertikal rumah susun mixed-used, antara lingkungan hunian dan lingkungan komersial.
"Hunian yang ditawarkan tetap terjangkau bagi MBR. Variasinya tentu dengan menggabungkan fasilitas komersial lain yang ada di sekitar hunian tersebut," ujarnya.
Hunian Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di kawasan Cengkareng tepatnya Sentraland Cengkareng Jakarta Barat misalnya, berdiri di atas lima blok tower dengan luas area 4,5 hektare. Hunian ini mencapai 4.000 unit hunian dengan harga Rp240 juta.
General Manager Sentraland Cengkareng, Ronald Navratiansyah mengatakan hunian di Sentraland Cengkareng dibangun dengan high rise. "Adapun fasilitas komersial yang ditawarkan seperti pasar modern, kolam renang, kuliner serta fasilitas publik yang terjangkau transportasi," ungkapnya.
Sementara untuk proyek selanjutnya, berada di kawasan sekitar JIExpo Kemayoran. Total akan berdiri lima tower yang dibangun, dengan satu tower diantaranya akan digabung untuk proyek komersial. Saat ini, ada dua tower yang ditawarkan dengan status siap huni. Total unit yang ditawarkan berjumlah 284 unit untuk tower A4, dan 203 unit di antaranya sudah serah terima dan siap huni.
Untuk tower A5 sendiri berjumlah 288 unit, dan dibangun bersamaan dengan proyek komersial dengan total 68 unit kios. Kedua tower hunian memiliki luas ruangan yang sama yaitu 27,6 meter persegi dengan tipe satu kamar tidur. Dua tower yang ditawarkan memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP sebesar Rp259 juta.
Manager Cabang Kemayoran Perumnas Ahmad Baihaqi mengatakan, fasilitas pembayaran memanfaatkan FLPP tersebut sebagaimana skema dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Ini merupakan fasilitas subsidi Kementerian PUPR, sehingga pembelian rumah lebih terjangkau bagi masyarakat kecil," pungkasnya.
Adapun proyek ketiga berada di kawasan Karawang. Manager Departemen Promosi Yohana Verawaty menyatakan, pemasaran kawasan tersebut menyasar para pekerja yang berada di sekitar kawasan industri Karawang masih dengan konsep Rusunami.
"Untuk di Karawang konsepnya semi Rusunami yang saling terintegrasi sama dengan proyek komersial lainnya. Fasilitas komersial ini juga berdekatan dengan hunian dengan konsep one stop living," terang Yohana.
Proyek ini dibangun di atas lahan seluas tiga hektare tersebut akan berdiri sebanyak empat tower. Dua tower diantaranya semi Rusunami dan dua tower Apartemen Sederhana Milik (Anami).
(ven)