Bandara Sudah Era Digital, Layanan Publik Harus Meningkat
A
A
A
TANGERANG - Ketika bandara di Indonesia sudah masuk ke era digital maka diharapkan bisa meningkatkan layanan publik. Sehingga, penumpang merasa lebih antusias menggunakan moda transportasi udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan sistem digital dimulai dari dua bandara. Keduanya yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dan Bandara Internasional Kualanamu di Sumatra Utara.
"Implementasi digital airport akan tingkatkan pelayanan publik. Saya sarankan Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu jalan bersamaan berjalan dengan cepat," ujarnya di Tangerang, Sabtu (20/5/2017).
Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dijelaskan Budi, kapasitasnya akan terus ditingkatkan hingga 60 juta penumpang. Caranya dengan meningkatkan kapasitas di semua terminal yang ada.
"Terminal 3 kapasitas 25 juta tambah dengan kapasitas Terminal 1 dan Terminal 2 hingga 60 juta penumpang," katanya.
Budi menambahkan, teknologi menjadi satu keharusan yang tidak bisa lepas dari semua industri. Sistem ini membuat efisiensi luar biasa dengan kecepatan yang tinggi.
"Digital suatu keniscayaan, enggak mungkin enggak ikut. Di industri lain banyak yang yakin bertahan tapi dengan digital kalah seperti taksi dan ritel," pungkasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan sistem digital dimulai dari dua bandara. Keduanya yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dan Bandara Internasional Kualanamu di Sumatra Utara.
"Implementasi digital airport akan tingkatkan pelayanan publik. Saya sarankan Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu jalan bersamaan berjalan dengan cepat," ujarnya di Tangerang, Sabtu (20/5/2017).
Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dijelaskan Budi, kapasitasnya akan terus ditingkatkan hingga 60 juta penumpang. Caranya dengan meningkatkan kapasitas di semua terminal yang ada.
"Terminal 3 kapasitas 25 juta tambah dengan kapasitas Terminal 1 dan Terminal 2 hingga 60 juta penumpang," katanya.
Budi menambahkan, teknologi menjadi satu keharusan yang tidak bisa lepas dari semua industri. Sistem ini membuat efisiensi luar biasa dengan kecepatan yang tinggi.
"Digital suatu keniscayaan, enggak mungkin enggak ikut. Di industri lain banyak yang yakin bertahan tapi dengan digital kalah seperti taksi dan ritel," pungkasnya.
(ven)